SEMARANG, FOKUSJabar.id: PT XL Axiata Tbk bersama Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI) Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan kepada penyandang tuna netra di Sragen, Boyolali, dan Grobogan. Bantuan diserahkan secara bertahap mulai 3 Mei 2020 melalui ITMI Jawa Tengah.
Group Head Central Region XL Axiata, Rd. Sofia Purbayanti mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak luas pada kehidupan masyarakat. Salah satu komunitas masyarakat yang sangat merasakan dampaknya adalah para penyandang disabilitas.
“Penerapan physical distancing dan stay at home selama pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap berkurang hingga hilangnya mata pencaharian penyandang disabilitas yang sebagian besar bekerja sebagai tukang pijat, pengamen hingga penjual makanan keliling. Semoga donasi ini bisa bermanfaat bagi mereka,” ujar Rd. Sofia, Rabu (13/5/2020).
Pendistribusian bantuan dari XL Axiata disesuaikan dengan kebutuhan utama mereka di tengah pandemi yakni berupa bahan makanan. Dalam penyalurannya, XL Axiata bekerjasama dengan ITMI Provinsi Jawa Tengah untuk memastikan proses distribusi sampai kepada mereka yang sangat membutuhkan. Total ada sekitar 50 orang penyandang disabilitas di ketiga daerah yang mendapatkan bantuan ini.
“Selain permintaan layanan jasa yang menurun secara drastis, kami juga mengikuti anjuran pemerintah untuk membatasi interaksi di luar demi mencegah penularan wabah Covid-19. Bantuan dari XL Axiata ini tidak hanya membantu kami secara pribadi, tapi juga turut membantu kebutuhan anggota keluarga kami yang turut merasakan dampak kehilangan pekerjaan,” ujar perwakilan DPW ITMI Provinsi Jawa Tengah, Hidayat.
XL Axiata terus berusaha melanjutkan kontribusi dalam mitigasi Covid-19 di Indonesia. Hingga saat ini dukungan untuk bekerja dan belajar dari rumah terus dilanjutkan melalui akses kuota data 2GB/hari secara gratis.
Penguatan jaringan di sekitar rumah sakit rujukan utama pun terus dilakukan. Selain itu, bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), XL Axiata telah menyalurkan berbagai bantuan termasuk ribuan alat pelindung diri dan baju hazmat bagi tenaga medis di sejumlah daerah di Indonesia.
(Ageng)
