Kamis 12 Desember 2024

Rapid Test Bukan Diagnostik Tetapi Untuk Memilah

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Rapid test bukan diagnostik tetapi sebagai screening memilah antara yang berpotensi atau tidak yang berpotensi terinfeksi karena ada keluhan klinis, resiko,terpapar.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Jawa Barat dr Yoyo, walaupun hal tersebut bukan diagnostik pemeriksaan tersebut sangat membantu dalam memutus mata rantai penularan.

“Pemeriksaan diagnosisk untuk Covid-19 adalah real time-PCR melalui swab (Usapan tenggorokan),” katanya, Selasa (21/4/2020).

Yoyo menuturkan, hasil positif pada rapid test tidak serta merta orang tersebut sebagai penderita Covid-19.Untuk hasil yang lebih jelas mesti diikuti dengan RT-PCR.

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 yang Sembuh Meningkat

“Ini penting untuk menghindari stigmanisasi ditengah masyarakat yang rapid test,” ucapnya.

Yoyo mengatakan, hasil negatif rapid bukan berarti bebas Covid-19 pengecekan harus diulang kembali setelah 10 hari.

“Bila negatif bebas Covid-19 dan bila positif diikuti pemeriksaan RT-PCR,”jelasnya.

Yoyo menjelaskan,baik yang positif maupun negatif tetap harus melaksanakan prosedur isolasi diri karena yang diperiksa adalah hanya mereka yang secara surveilans dianggap ada keterkaitan dengan Covid-19.

(Husen Maharaja/As)

Berita Terbaru

spot_img