Jumat 13 Desember 2024

Obat Baru Covid-19 Ditemukan Ilmuwan AS

AMERIKA SERIKAT, FOKUSJabar.id: Obat baru untuk Covid-19 dikabarkan telah ditemukan pada ilmuwan di Universitas Emory, Atlanta, Amerika Serikat. Obat ini disebut-sebut dapat mengubah cara dokter dalam mengobati pasien positif Covid-19.

Dilansir dari republika.co.id, obat baru ini disebut EIDD-2801 dan menunjukkan harapan dalam mengurangi kerusakan paru-paru. Obat dilaporkan telah menyelesaikan pengujian pada tikus dan akan segera diuji klinis pada manusia.

Para peneliti di UNC-Chapel Hill Gillings School of Global Public Health pun memainkan peran kunci dalam pengembangan obat baru ini. Seorang profesor epidemiologi di Universitas North Carolina-Chapel Hill, William R Kenan Jr telah melakukan pengujian terhadap EIDD-2801 bersama rekan-rekan di Vanderbilt University Medical Center (VUMC) dan lembaga nirlaba DRIVE. Hingga obat tersebut ditemukan para ilmuwan di Emory Institute for Drug Development (EIDD).

BACA JUGA: Selama PSBB, Ojol Dilarang Angkut Penumpang 

Studi ini menemukan bahwa ketika digunakan sebagai profilaksis, EIDD-2801 dapat mencegah cedera paru-paru yang parah pada tikus yang terinfeksi. EIDD-2801 adalah bentuk senyawa antivirus EIDD-1931 (yang ditemukan sebelumnya) yang tersedia secara oral, dapat diminum sebagai pil dan dapat diserap dengan baik untuk mencapai paru-paru.

Saat pasien diberikan obat ini, EIDD-2801 dapat mengurangi tingkat kerusakan paru-paru setelah 12 atau 24 jam infeksi dimulai. Bahkan, bisa berpengaruh untuk penurunan berat badan pada tikus.

“Obat baru ini tidak hanya memiliki potensi tinggi untuk mengobati pasien COVID-19, tampaknya efektif juga untuk pengobatan infeksi coronavirus serius lainnya,” kata William R Kenan Jr.

Dibandingkan perawatan COVID-19 potensial lain yang harus diberikan secara intravena, EIDD-2801 dapat diberikan melalui mulut sebagai pil. Selain kemudahan perawatan, ini menawarkan keuntungan potensial untuk merawat pasien profilaksis. Misalnya, di panti jompo di mana banyak orang telah terpapar tetapi belum merasakan sakit.

Studi klinis EIDD-2801 pada manusia, lanjutnya diperkirakan akan dimulai akhir musim semi ini. Jika berhasil, obat ini tidak hanya dapat digunakan untuk membatasi penyebaran SARS-CoV-2, tapi juga dapat mengendalikan berjangkitnya virus corona lain yang muncul di masa depan.

“Dengan tiga virus corona manusia baru muncul dalam 20 tahun terakhir, ada kemungkinan virus-virus serupa muncul di masa mendatang. EIDD-2801 menjanjikan tidak hanya untuk mengobati pasien COVID-19 hari ini, tetapi juga untuk mengobati coronavirus baru yang mungkin muncul di masa depan,” tegas asisten profesor epidemiologi dan kolaborator di Baric Lab, Timothy Sheahan, PhD.

(ars)

Berita Terbaru

spot_img