HONG KONG, FOKUSJabar.id: Berhasil menekan penyebaran COVID-19 selama 28 hari terakhir Hong Kong tidak menerapkan kebijakan lockdown seperti halnya negara lain.
Mengutip South China Morning Post, dilansir detikhealth, Sebuah studi dari University of Hongkong (HKU), meski demikian hal ini berhasil menekan penyebaran COVID-19 selama 28 hari terakhir, dalam menghadapi pandemi COVID-19 Hong Kong sudah bisa melonggarkan penyebaran virus ini, sehingga banyak para ahli mulai mempertimbangkan ‘pembatasan’ yang dilakukan negara tersebut. Walau demikian, social distancing tetap harus dilanjutkan sampai pertengahan tahun depan.
Baca Juga: Mainan Seks Diburu Masyarakat Kolombia Di Tengah Lockdown
Pertama kali kasus Corona dilaporkan pada 23 Januari lalu, sampai saat ini Hong Kong memiliki 1.024 kasus dengan laporan empat kasus meninggal dan 568 orang sembuh. Disaat Corona di dunia mencapai 2 juta kasus lebih, dengan 150 ribu kasus kematian, hanya ada satu hingga lima kasus baru selama tujuh hari berturut-turut di Hong Kong.
Hong Kong berhasil menekan penyebaran COVID-19, apa sebabnya?
Dalam jurnal The Lancet Public Health, para peneliti HKU mengungkapkan temuan mereka, Hong Kong menerapkan ‘social distancing’ dan kedisiplinan warga untuk selalu memakai masker. Selain dua hal tersebut, warganya menuruti imbauan untuk menghindari tempat keramaian.
“Hong Kong telah memperlihatkan bahwa penyebaran COVID-19 dapat secara efektif ditekan tanpa lockdown, strategi yang dilakukan oleh sebagian wilayah di daratan China, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa Barat,” ungkap ketua peneliti Benjamin Cowling, profesor epidemiologi dan bio statistik di sekolah kesehatan masyarakat HKU.
“Pemerintah lain dapat belajar dari keberhasilan Hong Kong. Jika langkah-langkah dan respons warga ini dapat dipertahankan, mereka secara substansial dapat mengurangi dampak epidemi virus Corona COVID-19 lokal,” tutupnya.
(Ew)