CIAMIS, FOKUSJabar.id: Memasuki bulan suci Ramadan, sejumlah warga di Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengalami kelangkaan gas 3 kilogram. Baik di agen-agen penjual gas 3 kg, maupun di warung-warung.
“(Gas 3 kg) Mulai susah dicari. Kalau pun ada, harganya bisa sampe Rp26 ribu per tabung,”ujar salah seorang warga, Rina, Jumat (20/3/2020).
Rina mengaku, dirinya biasa membeli gas 3 kilo dari warung-warung warga di kisaran harga Rp23 ribu. Bahkan gas 3 kg mudah dicari warga.
Baca Juga: Akibat Corona, DKM Masjid Al-Ukhuwwah Tiadakan Salat Jumat dan Berjamaah Sementara Waktu
“Bagaimana lagi, walaupun harganya Rp26 ribu. Kalau mudah dicari ya nggak apa-apa, meski harganya tinggi. Kan enak,” ujarnya.
Kelangkaan dan kenaikan harga gas 3 kg, lanjutnya, diduga karena akan memasuki bulan suci Ramadhan. Kondisi tersebut membuat semua barang menjadi serba langka dan mengalami kenaikan harga.
“Kenaikan tabung gas sudah biasa bila memasuki hari-hari besar. Tahun kemarin pun, gas 3 kilo di daerah bisa mencapai Rp33 ribu dan itu harus menunggu atau menitipkan dulu tabung gas di warung atau toko-toko penjual gas,” katanya.
Rina berharap, pada tahun ini, gas 3 kilo tidak lagi menjadi barang langka dan mudah didapat dengan harga yang normal. Dengan demikian, warga bisa sama-sama mendapatkannya tanpa harus kesulitan mencari.
“Semoga saja memasuki hari-hari besar di tahun ini, gas 3 kg tidak susah dan warga tidak kebingungan mencarinya,” tegasnya.
Hal serupa diungkapkan, Rukilah (67). Warga Rajadesa itu mengaku kesulitan untuk mendapatkan gas 3 kilo. Hal tersebut membuatnya kesulitan untuk memasak.
“Saya harap gas 3 kilo subsidi tidak naik, harga terjangkau dan mudah di cari,” ujar Rukilah.
Dengan harga yang tinggi, Rukilah mengaku bingung untuk mencari dan mendapatkan gas 3 kg. “Kalau di kampung, kalau tidak ada gas 3 kg di pedagang atau warung, ya cari kayu bakar untuk memasak. Semoga saja memasuki bulan Ramadan tahun ini, harga gas 3 kg bisa kembali normal,” tegasnya.
(Saputra/ars)