BANDUNG, FOKUSJabar.id : Meninggalnya pebalap asal Tasikmalaya, Afridza Munandar membawa duka mendalam bagi dunia otomotif Indonesia, khususnya di Jabar. Duka mendalam masyarakat otomotif Jabar disampaikan langsung Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat, Fachrulzar Sarman.
“Kami jajaran pengurus IMI Jabar, masyarakat otomotif Jabar, sekaligus secara pribadi sangat berduka dan terpukul atas wafatnya Afridza. Dia merupakan pebalap motor terbaik di Jabar bahkan Indonesia,” ujar Fachrul saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Senin (4/11/2019).
Fachrul menuturkan, pebalap kelahiran Tasikmalaya, 13 Agustus 1999 ini sudah masuk dalam jajaran pebalap ranking dunia. Rencananya, Afridza akan mulai mengikuti balapan MotoGP pada tahun 2020.
Baca Juga : Soal Liga 1, Robert Alberts Siap Terima Keputusan PSSI
Pada Asian Talent Cup (ATC) 2019, lanjut Fachrul, Afridza beberapa kali naik podium. Diantaranya dua kali menang di sirkuit Buriram dan Sepang, lalu finish di posisi kedua di Buriram dan Twin Ring Motegi, serta dua kali menempati podium ketiga di sirkuit Buriram.
Saat ini, Afridza Munandar berada di peringkat ketiga klasemen pebalap ATC 2019 dengan 142 poin. Hanya terpaut 27 poin dengan pemimpin klasemen, Takuma Matsuyama dan 15 poin dengan posisi runner up, Sho Nishimura.
“Pada balapan ATC 2019 di Sepang pada Sabtu (2/11/2019), merupakan seri 11 dari total 12 seri yang digelar. Afridza sendiri start dari posisi lima dibelakang tiga pebalap Jepang Takuma Matsuyama, Sho Nishimura, dan Shoki Igarashi, serta pebalap Indonesia lainnya, Herjum Firdaus.
“Sebenarnya dia bermain aman dan sudah berada di posisi tujuh. Tapi di tikungan ke 10 pada lap kedua, pebalap di depannya melambat sehingga tertabrak dan membuat Afridzal jatuh. Sayangnya, pebalap terakhir nomor 22 justru menabrak badan Afridzal sehingga mengalami pendarahan dalam karena dari hidung dan telinganya keluar darah,” papar Fachrul.
BACA JUGA: Ini Poin Hasil Rapat Exco PSSI
Fachrul mengaku jika dirinya sudah menganggap almarhum seperti anaknya sendiri. Dirinya pun kerap berkomunikasi dengan Afridzal setiap kali akan tampil di balapan.
Bahkan sebelum tampil di seri 11 ATC 2019 di Sepang, Malaysia, Fachrul mengaku sempat berkomunikasi dengan almarhum melalui aplikasi pesan Whatsapp. Almarhum pun sempat berencana datang ke sekretariat IMI Jabar dan bertemu dengannya untuk meminta restu sebelum turun di balapan yang dinaungi Dorna (manajemen MotoGP).
“Secara pribadi, hubungan saya dengan almarhum cukup istimewa. Bahkan sebelum berangkal ke Kuala Lumpur, almarhum sempat ingin bertemu tapi batal karena langsung dijemput orang tuanya untuk ke Tasikmalaya.
Baca Juga : Pemdes Rancah Bagikan BPNT Kepada Terdampak Covid-19
Jadi bukan hanya sekadar seorang pebalap dengan pengurus, karena memang almarhum merupakan pebalap andalan Jabar untuk PON XX bersama dengan Adi Gilang. Bagi saya secara pribadi, almarhum merupakan pebalap yang punya teknik dan skill diatas rata-rata, tutur kata yang baik, santun, dan sopan sehingga banyak disukai. Sehingga di usia 20 tahun, almarhum sudah jadi pebalap level dunia dan selebritis otomotif,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan pengurus IMI Jabar lainnya, Usep Garnita. Pria yang akrab disapa Uge ini mengaku punya kenangan istimewa bersama almarhum pada saat PON XIX/2016.
“Almarhum sosok yang santun, tutur kata halus, fokus, serta mau belajar. Almarhum tidak gengsi untuk bertanya terkait teknik balap ke pebalap lain. Almarhum jadi pebalap panutan dan patut jadi inspirasi bagi pebalap lain di Jabar maupun Indonesia. Kami sangat berduka dan sangat kehilangan soso seperti almarhum,” pungkas Uge.
Baca Juga : Lagi, Balai Rehabilitasi Sosial Wyataguna Bagikan Sembako
Sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum Afridzal Munandar, pihak IMI Jabar beserta KONI Jabar dan masyarakata otomotif Jabar akan melakukan pengawalan mobil jenazah almarhum mulai dari pintu gerbang tol Cileunyi hingga ke rumah duka di Tasikmalaya. Jenazah almarhum sendiri tiba di bandara Soekarno-Hatta pada Senin (4/11/2019) pagi dan langsung dilakukan pengawalan oleh pihak AHM dan mobil pengawalan dari Mabes Polri.
Tiba di rumah duka, jenazah rencananya akan diserahterimakan langsung kepada pihak keluarga oleh pihak IMI Jabar, KONI Jabar, dan AHM. Jenazah sendiri akan langsung dimakamkan karena sudah diperlakukan secara Islam di Kuala Lumpur, Malaysia.
(ageng)