BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sebanyak 63 atlet dari 13 provinsi ikut serta pada Babak Kualifikasi PON XX/2020 Cabang Olahraga (Cabor) Gantole yang digelar di area Lanud Sulaiman, Margahayu, Kabupaten Bandung.
Pertandingan yang digelar di area Lanud Sulaiman digelar pada Selasa-Jumat (15-16/10/2019) untuk nomor ketepatan mendarat. Minggu-Rabu (20-23/10/2019) untuk nomor cross country di Puncak Telomoyo, Semarang, Jawa Tengah.
Ketua Umum Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) Provinsi Jabar sekaligus Komandan Lanud Sulaiman, Kol (Pnb) B. Benny K menuturkan, babak kualifikasi ini sebagai ajang seleksi atlet untuk bisa tampil di PON XX tahun 2020 di Provinsi Papua.
Selain itu, babak kualifikasi ini pun sebagai ajang kompetisi sekaligus ajang silaturahmi bagi para atlet Gantole di Indonesia.
Benny menuturkan, selama ini Cabor Dirgantara masih memiliki komunitas yang terbatas. Untuk itu, dibutuhkan banyak gelaran kompetisi sebagai ajang evaluasi latihan dan silaturahmi sekaligus promosi Cabor.
” Kalau dari sisi teknis pertandingan, Gantole sudah lengkap. Mulai dari sistem penjurian hingga pertandingan. Lanud Sulaiman sendiri memiliki lahan yang relatif steril untuk even Gantole, meski hanya untuk nomor KTM. Kalau untuk cross country, memang lebih ideal di daerah pegunungan sehingga daya jelajah yang lebih luas,” tegasnya.
Ketua Persatuan Gantole dan Paralayang Indonesia (PGPI) Bidang Gantole, Alda Lubis menambahkan, pada babak kualifikasi PON XX Cabor Gantole diikuti 63 atlet yang berasal dari 13 provinsi. Hanya satu provinsi yang tidak mengirimkan atletnya (Sumatera Utara).
” Untuk kuota atlet Gantole di PON XX nanti tersedia sebanyak 36 atlet diluar atlet tuan rumah PON XX, Papua. Jadi, babak kualifikasi ini menyeleksi atlet yang bisa tampil di PON XX dengan pembatasan kuota maksimum atlet dari satu provinsi di PON XX sebanyak 6 atlet,” ujar Alda.
Terkait perubahan lokasi pertandingan nomor cross country ke Puncak Telomoyo, Semarang, Alda menuturkan, karena kondisi cuaca di area Lanud Sulaiman yang kurang mendukung. Pasalnya untuk pertandingan cross country (lintas alam) dibutuhkan cuaca yang cerah dan panas.
” Sebelumnya cross country akan digelar di sini juga, tapi kondisi cuaca tidak mendukung sehingga dipindah ke Puncak Telomonyo, Semarang, Jateng dan akan digelar mulai Minggu besok. Jadi nomor ketepatan mendarat saja yang digelar di (Lanud) Sulaiman sampai Jumat,” tuturnya.
Model pertandingan sendiri, lanjutnya, digelar layaknya pertandingan pada PON XX di Papua. Model pertandingan menggunakan sistem towing atau ditarik, baik untuk nomor ketepatan mendarat maupun cross country.
” Jadi untuk pertandingan gantole di PON XX yang akan digelar di Kabupaten Jayapura, pertandingan dogelar di flat land dengan sistem towing. Baik untuk ketepatan mendarat atau cross country di kategori A maupun B,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)