Jumat 13 Desember 2024

Bantu Program Pemprov Jabar, LAK Galuh Pakuan Inisiasi Desa Digital di Subang

SUBANG,FOKUSJabar.id: Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan menginisiasi pendirian desa digital di Kabupaten Subang. Hal itu diawali dengan Launching Desa Digital di tiga desa di Kabupaten Subang yang digelar di kantor Permata Galuh, Jalan Emo Kurniaatmadja, Ciheuleut, Subang, Senin (7/10/2019).

Inisiasi ini dilakukan untuk membantu program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam hal desa digital yang menargetkan 1.000 desa bisa terakses internet dengan pemasangan wifi dalam satu tahun.

Ketua Dewan Keramahan Lembaga Adat Karatwan Galuh Pakuan Ahmad Saefudin mengatakan, inisiasi pendirian desa digital di Kabupaten Subang dilakukan dengan menggunakan modal sosial.

Selain modal sosial, juga menggandeng Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa & Kawasan (BP2DK) serta pihak terkait lainnya.

“Intinya, bagaimana masyarakat bisa melek digital sehingga mampu mengikis kesenjangan antara desa dan kota.  Kami berharap  desa yang sebelumnya tidak mampu ditelusuri dengan akses internet sekarang sudah bisa,” kata Ahmad  saat di sela launching, Senin (7/10/2019).

Pihaknya berkomitmen untuk menyediakan fasilitas internet di seluruh desa di Kabupaten Subang dalam 1,5 tahun melalui program desa digital.

Dengan keberadaan infrastruktur tersebut, akses internet yang biasanya menjadi ‘santapan’ masyarakat kota, kini bisa dirasakan dan dimanfaatkan juga oleh masyarakat desa dalam meningkatkan taraf kehidupan mereka.

“Saat ini infrastruktur yang sudah dibangun baru 11 tower internet di tiga desa di wilayah Kabupaten Subang, yakni Desa Bantarsari, Desa Cirangkong, dan Desa Cupunagara. Kita serahkan infrastruktur ini kepada Pemkab Subang untuk dikembangkan,” kata dia.

Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatikan (Aptika) Kemenkominfo mewakili BAKTI Samuel Abrijani Pangerapan sangat mengapresiasi pencanangan desa digital di tiga desa di Kabupaten Subang.

Pendirian desa digital ini untuk memberdayakan masyarakat dan mendorong program pembangunan Indonesia dari desa.

“Semoga semua ini bisa dimanfaatkan dan dimaksimalkan masyarakat Subang. Masih banyak tugas yang harus dilakukan setelah launching ini, salah satunya mengedukasi dan meliterasi masyarakat terkjait penggunaan internet yang bijak dan bermanfaat,” kata Samuel.

Untuk menangkal pengaruh negatif internet, lanjutnya, perlu disiapkan para relawan TIK sebagai pendamping warga yang akan mengawasi serta mengedukasi.

Para pendamping tersebut pun harus mampu mengajarkan warga untuk memanfaatkan peluang dengan keberadaan internet baik melalui e-commerce maupun peluang usaha di bidang lainnya.

“Jadi bagaimana keberadaan akses internet ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan bijak untuk mewujudkan Subang Jawara. Itu yang menjadi tantangan bagi pemkab Subang,” kata dia.

Sementara Direktur Eksekutif BP2DK Irman Meilandi mengatakan terwujudnya desa digital di tiga desa Kabupaten Subang karena adanya keberanian dan semangat luar biasa dari pihak desa dan masyarakatnya.

“Kita membangun terlebih dahulu di Desa Cupunagara, Bantarsari, dan Cirangkong karena mereka punya kemauan dan harapan besar untuk bisa terakses jaringan internet. Selain itu, ketiga desa tersebut menjadi desa yang memiliki akses cukup sulit untuk dijangkau transportasi maupun dari sisi sinyal internet. Dengan adanya akses internet ini, diharapkan jadi pendukung untuk kemajuan masyarakat Subang,” kata Irman.

(Ageng/LIN)

Berita Terbaru

spot_img