Kamis 23 Januari 2025

Pemprov Jabar Targetkan 200 Nelayan Bersertifikat di 2019

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menargetkan sekitar 200 nelayan yang mengantongi sertifikat Basic Safety Training Fisheries (BST-F) pada 2019. Hal itu dilakukna untuk mewujudkan program nelayan juara.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar Jafar Ismail menyebut bahwa sertifikasi tersebut dikeluarkan oleh kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Kita targetkan sebanyak-banyaknya, tapi tahun ini kurang lebih 200 orang,” kata Jafar seusai acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (12/9/2019).

Sertifikat itu bisa dijadikan persyaratan bilamana hendak bekerja di perusahaan asing. Terlebih sertifikat itu berlaku di seluruh dunia.

Untuk mendapatkannya, kata dia, para nelayan harus mengikuti pelatihan selama satu bulan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) KKP yang berada di Tegal, Jawa Tengah.

Saat ini ada 156 nelayan asal Jabar yang sedang digodok untuk mengantongi sertifikat.

Jafar tidak menampik bahwa target 200 nelayan bersertifikat cenderung sedikit dibandingkan jumlah nelayan keseluruhan di Jabar. Hal itu karena untuk mendapatkan sertifikat memerlukan biaya yang cukup besar.

“Karena kita harus mengirim ke Tegal dengan biaya yang cukup mahal. Satu orang itu hampir Rp30-40 juta,” kata dia.

Nelayan bersertifikat itu menandakan memiliki keterampilan di laut untuk terhindar dari kecekalaan. Termasuk memahami SOP ketika menangkap ikan.

Kaitanya dengan sertifikat yang dikeluarkan Pemprov Jabar untuk nelayan, menurut dia, sejauh ini Jabar belum memiliki sarana dan pelatih. Dengan begitu, langkah paling mudah yaitu mengirimkan nelayan mengikuti pelatihan ke Tegal.

Kendati begitu, pihaknya akan bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Mundu Kabupaten Cirebon jurusan Perikanan dan Kelautan.

“Yang ada itu di Mundu sudah mengeluarkan BST-F lulusanya sudah otomatis. Tapi di (Jabar) Selatan belum ada,” kata dia.

Ada dua daerah yang mengajukan berdirinya SMK Perikanan dan Kelautan. Namun, semua itu perlu ada persiapan yang matang untuk merealisasikannya.

“Kemarin yang mengajukan Cianjur dan Cidaun. Tapi harus prasarana dan guru gurunya dipersiapkan dulu,” kata dia.

Untuk diketahui, jumlah nelayan di Jabar saat ini sebanyak 123.041 orang. Itu terdiri dari nelayan penuh 81.720 orang, nelayan sambilan utama 38.577 orang dan nelayan sambilan tambahan 7.744.

Jumlah tersebut tersebar di Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Kota Cirebon, Cirebon, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Ciamis, Kuningan, Majalengka, Kota Banjar, Kota Tasik, Kota Sukabumi, Sumedang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Purwakarta, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img