BANDUNG, FOKUSJabar.id : Tim angkat besi memastikan satu kuota atlet tambahan di cabang angkat besi untuk PON XX tahun 2020 di Papua. Satu kuota tambahan tersebut diperoleh setelah Carel Julius meraih medali emas di kelas 109 kg pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PABBSI dan Pra PON 2020 di GOR Tri Lomba Juang, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Jumat (23/8/29019).
Tampil di kelas 109 kg, Carel mampu mengangkat barbel seberat 146 kg di angkatan snacth dan 179 kg di angkatan clean & jerk. Carel pun mencatatkan total angkatan terbaik yakni 325 kg.
Carel mengalahkan lifter asal Jatim, Iqbal Tawakal yang mencatatkan total angkatan 321 kg (snacth 143 kg dan 178 kg clean & jerk). Sedangkan medali perunggu diraih lifter Lampung, Rahman Hidayat dengan total angkatan 320 kg (145 kg snacth dan 175 kg clean & jerk).
“Dengan keberhasilan Carel, maka Jabar memastikan delapan tiket ke PON di cabang angkat besi. Sebelumnya ada nama Windy Cantika (kelas 49 kg putri), Sarah (kelas 59 kg putri), Dwi Mayasah dan Tsbitha Alfiah (kelas 64 kg putri), Sukma Apriani (kelas 76 kg putri), M Hasbi (kelas 76 kg putra), dan M Purkon (kelas 67 kg putra). Sedangkan Andika di kelas 55 kg tidak termasuk nomor PON XX namun nomor kejurnas ataui seleknas SEA Games 2019,” ujar Ketua Pengprov PABBSI Jabar, Maman Suryaman saat ditemui di GOR Tri Lomba Juang, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Jumat (23/8/2019).
Meski sudah memastikan diri lolos dengan menempati peringkat 5 besar di Pra PON 2020, Maman menegaskan jika atlet yang bersangkutan tidak secara otomatis akan dikirimkan atau menjadi tim inti angkat besi Jabar untuk PON XX tahun 2020 di Papua. Pasalnya, pihaknya hanya akan mengirimkan lifter yang benar-benar bisa berpeluang meraih medali ke Bumi Cendrawasih.
“Jadi atlet yang lolos di kelas masing-masing, tidak otomastis berangkat ke PON XX. Untuk tim inti PON XX angkat besi Jabar, kita akan dilakukan seleksi internal sambil menunggu keputusan dari PB PABBSI,” tambahnya.
Lifter yang akan dikirim menuju Bumi Cendrawasih pada September 2020 mendatang, diharapkan Maman bisa meraih medali. Setidaknya, atlet yang dikirimkan ke Papua harus berpeluang meraih medali emas atau perak.
“Jadi atlet yang gagal lolos ke PON XX saat Pra PON 2020, masih punya kesempatan untuk tampil di Papua dengan catatan mampu memperbaiki angkatan mereka. Untuk PON XX sendiri, kita menargetkan minimal bisa meraih 4 medali emas atau setidaknya menyamai prestasi saat PON XIX tahun 2016 lalu,” terangnya.
Pada PON XIX yang digelar di Jabar, tim angkat besi Jabar berhasil menjadi juara umum dengan raihan lima medali emas, empat medali perak, dan satu medali perunggu. Lima medali emas tim angkat besi Jabar, diraih tiga lifter putri dan dua lifter putra.
“Pada PON XIX, kita berhasil meraih lima medali emas dengan kompisisi atlet full team, proses latihan yang panjang, serta faktor pendukung yang maksimal. Dengan keberhasilan meloloskan 8 kuota atlet untuk PON XX di Pra PON 2020, ini sudah capaian yang sangat bagus dengan kondisi persiapan minim serta ‘amunisi’ yang pas-pasna. Semoga usai pelaksanaan Pra PON 2020 ini, dukungan atau ‘amunisi’ untuk menghadapi laga sebenarnya di PON XX bisa lebih baik dan meningkat,” pungkasnya.
(ageng)