BANDUNG, FOKUSJabar.id: Nomor pertandingan di kelompok putri pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua, menjadi potensi terbesar bagi Jawa Barat untuk mendulang medali emas. Namun di sisi lain, kondisi psikologis atlet putri Jabar menjadi kekhawatiran tersendiri bagi KONI Jabar.
Wakil Ketua II Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Jabar, Verdia Yosef menuturkan, nomor pertandingan di kelompok putri diprediksi akan menjadi penyumbang medali emas terbesar bagi Jabar pada PON XX tahun 2020 di Papua.
Pasalnya, dari total 217 medali emas yang diraih kontingen Jabar saat PON XIX tahun 2016, sekutar 131 medali emas disumbangkan dari nomor pertandingan kelompok putri.
” Untuk PON XX tahun 2020 mendatang, potensi untuk meraih sekitar 120 sampai 130 medali emas dari nomor pertandingan di putri ini masih terbuka lebar. Dibanding nomor-nomor pertandingan di kelompok putra,” ujar Yosef usai acara Pertemuan dengan Atlet Putri Pelatda PON XX/2020 prioritas peraih medali emas di Aula KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (9/7/2019).
Potensi tersebut, lanjut Yosef, didasarkan pada beberapa faktor. Diantaranya, atlet putri Jabar peraih medali emas pada PON XIX lebih sedikit yang terkena aturan pembatasan usia yang diterapkan di beberapa nomor cabang olahraga PON XX/2020.
Selain itu, nomor cabang olahraga di kelompok putri yang dipertandingan di PON XX/2020 pun lebih sedikit yang dihilangkan atau tidak dipertandingkan. Dari sekitar 60 sampai 80 nomor pertandingan yang tidak dipertandingkan di PON XX/2020, hanya sekitar 20 persen nomor di kelompok putri yang dihilangkan.
” Namun dari potensi dimiliki di nomor pertandingan kelompok putri, kkita justru mengkhawatirkan kondisi psikologis dari atlet putri jika bertanding di luar Pulau Jawa. Apalagi dengan kondisi dan situasi di Papua. Kami khawatir itu berpengaruh pada mental bertanding dan performa atlet saat PON XX tahun 2020 mendatang,” terangnya.
Berdasar pada kekhawatiran dan potensi yang dimiliki ditambah dorongan dari beberapa atlet, pihak KONI Jabar pun berencana untuk mempertemukan atlet putri Pelatda PON XX Jabar, khususnya yang berpotensi meraih medali emas, dengan ibu mereka yakni istri Gubernur Jabar, Attalia Praratya Kamil.
” Pada beberapa kesempatan, Ibu Attalia (istri Gubernur Jabar, Ridwan Kamil) selalu menyebut jika dirinya adaln ibu bagi semua perempuan di Jabar. Nah, atas dorongan atlet serta perhitungan kita tadi, kita ingin atlet putri Pelatda PON XX Jabar ini mendapatkan dorongan motivasi dan semangat dari ibu Gubernur Jabar. Rencananya, pertemuan digelar besok (Rabu (10/7/2019) dan moga saja atlet semakin termotivasi untuk meraih medali emas di PON XX,” paparnya.
Sementara untuk potensi di nomor pertandingan kelompok putra, Yosef mengaku jika Jabar pun punya peluang cukup besar. Hanya saja, dari sisi psikologis, para atlet putra Pelatda PON XX Jabar dinilai lebih kuat dan lebih tahan banting dibandingkan atlet putri.
” Untuk (atlet) bertemu dengan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, kita memang sudah rencanakan tapi masih menunggu jadwal kosong dari Pak Gubernur. Semoga saja, Pak Gubernur bisa meluangkan waktu untuk sekadar memberikan motivasi bagi para atlet kita sebelum berjuang di babak kualifikasi PON XX yang mulai digelar tahun 2019 ini serta PON XX tahun 2020 mendatang di Papua,” tegasnya.
(ageng/bam’s)