YOGYAKARTA,FOKUSJabar.id: Caleg DPR RI Partai Berkarya dapil Yogyakarta Gesty Prabowati selalu membicarakan gerakan koperasi ala Pak Harto (Presiden ke 2 Indonesia).
Termasuk kepada generasi milenial yang belum lahir saat Presiden Soeharto membangun ekonomi kerakyakatan melalui koperasi.
Gesty getol mendatangi masyarakat di dapilnya, menghadiri kampus, salah satunya UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Caleg yang juga Ketua Badan Komunikasi Wanita Koperasi (BKWK) Dekopinwil DKI Jakarta itu pun tidak sungkan mendatangi tempat anak muda nongkrong.
“Koperasi itu berjaya di era Pak Harto, beliau berkarya membangun bangsa dan negara, mengutamakan sektor pertanian yang ditopang koperasi,” kata Gesty melalui rilisnya kepada FOKUSJabar, Kamis (4/4/2019).
Selain memiliki jaringan luas, Gesty pun dikenal banyak pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi, terlebih dirinya menjabat ketua Koperasi dan UKM Perhimpunan Pengusaha Pribumi (HIPPI) Jakarta Pusat dan Ketua Bidang Koperasi dan UKM Perhimpunan Pengusaha Muslimah (IPEMI) DKI Jakarta.
Selama berkampanye, kata dia,
Gesty hanya ‘jualan koperasi’ di era Pak Harto yang juga menjadi idealisasi Partai Berkarya. Dia terkesan dengan kemampuan Pak Harto yang membuktikan bahwa koperasi menjadi penggerak ekonomi masyarakat di pedesaan.
Awalnya Badan Usaha Unit Desa, lalu menjadi Koperasi Unit Desa (KUD). Pak Harto pun mendorong koperasi diberi peran dan kewenangan agar menjadi kuat.
“Cita-cita Pak Harto adalah koperasi mandiri, tanpa harus ditopang pemerintah yang menitikberatkan pada pembinaan kemampuan manajerial dan teknis operasional agar koperasi mampu menjemput kesempatan-kesempatan ekonomi yang tercipta,” kata dia.
Di kampus, Gesty pun menjalin relasi dengan anak muda yang giat mengembangkan koperasi mahasiswa (Kopma). Menurut dia, mahasiswa berpotensi menjadi ikon rebranding koperasi ditengah upaya menarik generasi muda agar lebih bergairah terlibat dalam lembaga itu.
Adapun cara yang dilakukan Gesty untuk mendekati milenial, yakni menggabungkan OK OCE (One Kecamatan One Centre of Enterpreneurship).
“Saya kebetulan salah satu penggerak program ini dan saya juga pelaku OKE OCE yang boleh dibilang sukses setelah dibina melalui pelatihan wirausaha,” kata dia.
(LIN)