BANDUNG,FOKUSJabar.id: Komisi I DPRD Jawa Barat akan memanggil Sekda dan beberapa instansi terkait lainnya pekan depan.
Pemanggilan itu untuk meminta penjelasan terkait pembentukan Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) yang dibuat Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil).
Ketua Komisi I DPRD Jabar Syahrir mengaku ingin mengetahui terlebih dahulu duduk perkara pembentukan tim itu. Terlebih sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan dari Pemprov Jabar terkait TAP.
BACA JUGA:
Limbah Mie Gacoan Kota Banjar Cemari Taman Lapang Bhakti
“Kami ingin mencari dan informasi terlebih dahulu. Kita ingin mendengar penjelasan terlebih dahulu dari Pemprov Jabar. Apa gubernur yang salah, atau kita yang salah pengertian. Itu yang kita cari solusinya,” kata Syahrir, Jumat (15/3/2019).
Kaitannya dengan pemanggilan Gubernur Jabar, Syahrir menyebut hal itu belum perlu. Dia ingin mencari penjelasan terlebih dahulu dasar hukumnya, anggaran dan hal teknis lainnya kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
” Untuk gubernur, belum. Kita undang Sekda saja dulu,” kata dia.
Kendati begitu, pihaknya menilai bahwa pembentukan tim khusus semacam itu belum dibutuhkan. Terlebih ASN di Jabar memiliki kemampuan cukup baik.
“Menurut kami ASN sudah bisa (melaksanakan tugas dengan baik) jadi tidak perlu ada itu TAP. Tapi kita akan kaji dululah, kebijakan gubernur seperti apa, payung hukum seperti apa, anggaran seperti apa, itu perlu nanti kita lihat,” tutur dia.
Tidak hanya itu, pihaknya pun akan menyoroti keterlibatan keluarga, eks timses dan mantan Komisioner KPU Jabar.
” KPK juga sudah melarang hal-hal tersebut. Nanti kita sorotilah, ” tegas dia.
Sebelumnya, TAP bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuai pro dan kontra. Apalagi tim khusus yang dibentuk itu diketahui diisi oleh beberapa eks timses, mantan Komisioner KPU Jabar dan adik kandung Ridwan Kamil.
TAP dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 060.1/Kep.1244-Org/2018 yang dikeluarkan pada 27 November 2018.
Tim yang diketuai Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad itu diisi oleh belasan pakar dengan latar belakang berbeda.
Beberapa nama eks timses saat Emil kampanye, seperti Arfi Rafnialdi yang mendapat tugas sebagai Ketua Harian TAP Jabar, Sri Pujiyanti Wakil Sekretaris dan Lia Endiani yang dipercaya sebagai Ketua Tim Media Kampanye mewarnai TAP.
“Ada eks timses (tim sukses), jangan terlalu apriori. Timses itu kan yang dipercaya oleh saya. Selama baik, tidak melanggar aturan, eksploitasi kedekatan saya kira wajar-wajar saja,” kata Emil belum lama ini.
Tidak hanya ada eks timses, TAP Jabar juga dihuni beberapa keluarga besar Emil. Misalnya sang adik Elpi Nazmuzzaman. Selain adik, ada juga sepupu Emil, Wildan Nurul Padjar dalam Dewan Eksekutif TAP Jabar.Sri Pujiyanti yang merupakan eks timses sekaligus anggota TAP Jabar, diketahui merupakan keponakan Emil.
Keberadaan mereka mendapat sorotan dari sejumlah fraksi di DPRD Jabar. Keberadaan mereka khawatir menimbulkan konflik kepentingan yang bisa mengganggu jalannya pemerintahan.
“Kan namanya keluarga pasti pengen keluarganya, kasarnya sohor lah. Kalau dalam Sunda maupun Jawa ada istilah biar tekor asal ke sohor. Ini repot urusannya kalau sudah seperti itu,” kata Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Daddy Rohanady, Rabu (13/3/2019).
(LIN)