Kamis 12 Desember 2024

Kota Cimahi Siap Tingkatkan PAD dari Benih Ikan

CIMAHI, FOKUSJabar.id: Melalui sektor penjualan benih ikan konsumsi dan ikan hias, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi akan tingkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Maka dari itu, Pemkot Cimahi bakal mengajukan revisi Peraturan Daerah (Perda) Kota Cimahi Nomor 3 tahun 2017 tentang Retribusi Jasa Usaha.

Kepala UPT BBIAT Kota Cimahi Nandang Jayawiguna mengatakan, PAD dari sektor jasa usaha benih ikan didapat dari penjualan ikan konsumsi dan ikan hias yang dimulai sejak Mei 2018. Pendapatannya mencapai Rp32 juta lebih.

“Kita sudah bisa menjual tahun 2018 awal Mei, mulai ada penghasilan. PAD-nya sekitar Rp32 juta lebih,” kata Nandang di BBIAT Kota Cimahi, Komplek Nata Endah, Jalan Cihanjuang, Kota Cimahi, Kamis (10/1/2019).

Pada pengajuan revisi nanti, beberapa point yang akan diubah adalah soal budidaya jenis ikan dan harganya. Pasalnya, dalam Perda yang digunakan saat ini, hanya ada beberapa jenis ikan yang diperjualbelikan, di antaranya ikan lele, ikan nila dan ikan mas.

Harganya pun disesuaikan dengan ukuran, harga terendah Rp50 per ekor untuk ukuran larva, sedangkan harga tertinggi adalah Rp400 per ekor untuk ukuran 9-12 cm.

Kemudian, benih ikan nila yang dijual sesuai ukuran dengan harga terendah ukuran larva Rp25 per ekor dan harga tertinggi ukuran 9-12 cm Rp200 per ekor.

Untuk ikan mas, harga terendah adalah Rp50 per ekor untuk ukuran larva. Sedangkan harga tertinggi Rp250 per ekor untuk ukuran 9-12 cm.

Begitupun dengan harga jual ikan hias yang rencanannya bakal diubah dalam Perda. Saat ini, ada beberapa ikan hias yang dibudidayakan di BBIAT yang tercantum dalam Perda. Seperti ikan frontosa yang dijual Rp150 ribu per ekor dan Mas Koki Ranchu yang dijual Rp150 ribu per ekor.

“Mudah-mudahan ada peningkatan terus. Sekarang kita sudah jual ikan lele dan nila. Ikan hiasnya ada frontosa,” imbuh Nandang.

Dengan rencana perubahan Perda nanti, diharapkan PAD dari budidaya ikan bisa meningkat. Apalagi, dirinya mengklaim permintaan benih ikan semakin meningkat.

“Target tahun ini Rp40 juta. Allhamdulilah sedikitnya bisa berkontribusi terhadap PAD,” kata Nandang.

Sejak resmi dikomersilkan tahun lalu, memang setiap harinya ada saja konsumen yang membeli benih ikan dari BBIAT, terutama ikan konsumsi, bahkan cenderung meningkat. Termasuk dari wilayah tetangga, seperti Bandung Barat dan Kota Bandung.

“Kalau jumlah tidak menentu, tapi rata-rata 200-300 ekor per hari,” ungkap dia.

(Achmad Nugraha/LIN)

Berita Terbaru

spot_img