Sabtu 11 Januari 2025

Ridwan Kamil Launching Desa Digital di Indramayu

INDRAMAYU, FOKUSJabar.id : Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) meluncurkan program Desa Digital di desa Puntang, Kecamatan Losarang, Indramayu, Senin (10/12/2018).

Desa digital merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan informasi.

” Hari ini kita tunjukkan ke dunia bahwa ada desa di Indramayu yang menjadi percontohan nasional tentang transofrmasi dari manual ke digital,” kata Gubernur.

Emil mengungkapkan, desa digital akan dikembangkan ke 5300 desa yang tersebar di seluruh Jabar. Nantinya, seluruh pelayanan publik di desa akan di digitalisasi, terkoneksi dengan jaringan nirkabel, memiliki command center, akun media sosial untuk promosi dan berita, sistem e-commerce serta memiliki aplikasi yang sesuai dengan karakter dan potensi ekonomi di tiap desa.

” Kita memulai visi digital inklusif untuk mengurangi ketimpangan dengan memulai program desa digital yang ekonomi. Utamanya dibidang perikanan untuk desa Puntang ini,” ungkapnya.

Desa Puntang memiliki potensi perikanan yang besar, khususnya Lele dengan total luas area kolam 22 ribu hektar atau 25 ribu kolam. Namun, terkendala proses budidaya, teknologi yang kurang memadai, proses pascapanen belum optimal dan akses pasar yang sulit.

Untuk itu, melalui aplikasi e-Fishery sebagai bagian dari program tersebut, metode pemberian pakan Lele diatur waktu dan jumlahnya secara ilmiah di handphone para peternak. Sebanyak 225 peternak Lele di desa tersebut pun diberikan bantuan berupa smartphone.

” Nanti mereka menggunakan smartphone itu sebagai acuan dalam penaburan pakan,” katanya.

Sehingga terjadi efisiensi pakan dan jumlah panen yang biasanya hanya 3-4 kali per tahun bisa menjadi 6 kali. Dampaknya, perekonomian warga akan meningkat karena diprediksi perputaran penjualan Lele per tahun di Indramayu dari Rp1 Triliun akan meningkat 2 kali lipat.

Dalam pelaksanaan program tersebut, pihaknya menggandeng berbagai pihak. Diantaranya, kerjasama dengan PT Telkomsel untuk penyediaan infrastruktur dan jaringan, aplikasi dari e-Fishery, PT Japfa untuk penyediaan pakan, bank bjb untuk bantuan modal serta Telkom University yang akan memberikan pelatihan kepada warga.

Emil mengatakan, bila program tersebut telah diterapkan di seluruh Jabar, maka perekonomian akan meningkat pesat dan warga desa tidak perlu lagi hijrah ke kota.

” Karena kami akan turun membantu infrastruktur yang namanya peradaban digital. Masyarakat desa sudah harus melek teknologi. Program ini adalah solusi meningkatkan perekonomian masyarakat desa,” ucap Emil.

Dalam kesempatan itu, diresmikan juga penggunaan saung teknologi perikanan yang berfungsi sebagai etalase budidaya Lele, learning center dan peningkatan nilai produk.

Wakil Bupati Indramayu, Supendi menuturkan, program desa digital merupakan terobosan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat. Di Indramayu, terdapat tiga sentra petambak Lele. Yakni, di Kecamatan Losarang, Kandanghaur dan Sindang.

Produksi Lele di Indramayu tahun 2018 mencapai 78 ribu ton lebih dan nilainya mencapai Rp1 Triliun lebih atau sepertiga dari jumlah APBD Indramayu.

” Dari APBD kita sebesar Rp3,1 Triliun. Tentu tidak semuanya bisa menyentuh dan memberdayakan masyarakat yang bergerak di bidang peternakan ikan,” ujar Supendi.

Melalui desa digital, pihaknya berharap, peternakan ikan akan makin bergairah di masyarakat dan memberikan motivasi bagi warga lain.

Sementara itu, CEO e-Fishery, Gibran mengatakan, teknologi hadir bukan hanya memberikan layanan tapi juga memberikan lompatan sekaligus akselerasi terhadap prilaku.

” Jadi desa digital adalah salah satu upaya untuk mengurangi kesenjangan dengan menyediakan teknologi tepat guna bagi pembudidaya ikan,” tutur Gibran.

Vice President Corporate Planning Telkomsel, Andi Kristianto mengatakan, peluncuran Kampung Perikanan Digital di Indramayu menjadi bukti keseriusan Telkomsel dalam mengembangkan Internet of Things (IoT) untuk mewujudkan Digital Innovation Village di Indonesia. Pengembangan ekosistem IoT ini melalui penerapan teknologi NB-IoT (Narrowband Internet of Things).

” Teknologi NB-IoT memanfaatkan mesin automatic fish feeder di kolam-kolam ikan untuk meningkatkan efisiensi pakan serta mempercepat siklus panen ikan. IoT menjadi salah satu elemen penting untuk mendukung roadmap pemerintah Indonesia “Making Indonesia 4.0,” kata Andi.

Andi mengatakan, kolaborasi bersama dengan stakeholder lainnya dalam pengembangan kampung perikanan digital di Indramayu bisa meningkatkan produktivitas dan efesiensi budidaya ikan Lele melalui penerapan NB-IoT.

Kampung digital, lanjut dia, sejalan sengan visi Telkomsel dalam menerapkan perkembangan teknologi terkini agar bisa memberikan manfaat.

(Bam’s)

Berita Terbaru

spot_img