BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membuka Festival Pencak Silat Jabar 2018, yang digelar di ballroom hotel Asrilia Kota Bandung, Rabu (14/11/18). Festival yang digelar hingga tanggal 16 November ini mempertandingkan sejumlah kategori yang diikuti oleh 500 peserta dari 27 Kabupaten dan Kota.
Wagub Uu menuturkan, selain sebagai ajang silaturahmi festival silat ini juga menjadi evaluasi dan penilaian kemampuan bagi guru dan paguyuban silat terhadap anak didiknya.
“Ini bagus untuk evaluasi sejauh mana ilmu yang sudah diberikan kepada anak didiknya yang hari ini dipertandingkan,” tuturnya.
Pertandingan tersebut juga untuk melatih mental bertanding. Menurut Uu, sehebat apapun kemampuan pesilat tanpa memiliki mental bertanding yang kuat maka kemampuan tersebut biasanya tidak keluar saat kejuaraan.
“Dengan sering bertanding seperti ini mental bertanding akan semakin kuat, tangguh bahkan terkadang kemampuan yang tidak dimiliki disaat bertanding akan keluar dengan sendirinya,” kata Uu.
Selain itu, ajang ini juga sebagai persiapan dan menyeleksi atlet pencak silat yang akan bertanding di PON XX 2020 Papua.
“Di ajang internasional saja Jabar hebat pesilatnya terlihat di Asian Games kemarin maka di PON XX harus lebih baik,” harap Uu.
Selaku penyelenggara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar Yudha Munajat Saputra mengungkapkan, kategori yang dipertandingkan pada festival pencak silat kali ini yaitu putra dan putri usia 9 – 12 tahun, kategori penampilan berpasangan putra dan putri usia 14 – 17 tahun serta kategori penampilan berkelompok usia 9 – 12 tahun.
“Bahkan yang menarik ada kategori penampilan perorangan sesepuh putra dan putri usia 50 tahun keatas. Ini guru-guru kita ya, kakek dan nenek akan tampil juga,” ungkap Yudha.
Tujuan festival pencak silat ini kata Yudha, untuk mendorong, memotivasi dan memfasilitasi masyarakat Jabar khususnya generasi muda untuk lebih mengenal dan melestarikan olahraga pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia.
Sementara ketua Ikatan Pencak Silat Indoensia (IPSI) Jabar, Phinera Wijaya, mengatakan, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Pemprov Jabar akan membangun gedung pencak silat. Gedung ini nantinya bukan hanya menjadi sarana latihan, pembinaan dan pengembangan pencak silat bertaraf internasional tapi juga akan menjadi destinasi wisata baru Jabar.
“Kami dengan Pemprov Jabar sudah mewacanakan akan membangun gedung pencak silat, mohon doa dan dukungannya,” kata Phinera.
Hadir pada pembukaan festival tersebut sesepuh pencak silat yang pernah menjadi presiden pencak silat dunia Eddie M Nalapraya. Menurut Eddie, Jabar dari dulu hingga sekarang adalah gudangnya atlet pencak silat. Dalam gelaran Asian Games 2018 lalu medali Indonesia banyak disumbangkan dari Cabor pencak silat asal Jabar.
“Inilah tanda-tanda budaya Indonesia sudah dikenal di mancanegara sehingga Jabar perlu mengadakan suatu penelitian bagaimana pencak silat bisa dikembangkan secara khusus,” kata Eddie.
(Humas jabar)