BANDUNG, FOKUSJabar.id: Indonesia Strategic Institute (Instrat) merilis kembali hasil survei terbaru ihwal elektabilitas empat pasangan peserta Pemilihan Gubernur Jabar 2018.
Survei dilakukan sejak 18 hingga 21 Juni 2018 atau setelah Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H. Hasilnya, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi memimpin raihan hasil survei dan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum mengikuti setelahnya.
Dewan Pakar Instrat Sidrotun Naim mengungkapkan, pengumpulan data survei tersebut berbasis wawancara terstruktur face to face kepada 1.200 responden yang memiliki hak pilih.
Melalui metode multistage random sampling, survei dilakukan di 295 desa/kelurahan dari 243 kecamatan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, dengan margin of error sekitar 2,83 persen.
BACA JUGA: Yod Mintaraga: Feeling Saya Deddy-Dedi Menang
Sidrotun mengatakan lembaga kajian isu strategis politik dan sosial humaniora ini telah melakukan riset survei tahap akhir untuk mengetahui persepsi warga Jawa Barat jelang Pilgub Jabar 2018.
“Ini adalah survei terakhir dari serial survei Jawa Barat yang dilakukan Desember 2016, Desember 2017, Januari 2018, Mei 2018, dan Juni 2018,” kata dalam konferensi pers di Hotel Sawunggaling Kota Bandung, Jumat (22/6/2018).
Dia mengatakan bahwa dinamika kompetisi antarpasangan calon semakin mengerucug pada dua kekuayan dominan, yakni Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
“Perolehan suara pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang terus meningkat pun memengaruhi raihan suara dua pasangan lainnya,” kata Sidrotun.
Sedangkan untuk tingkat popularitas, menurut dia tidak terjadi banyak perubahan signifikan dalam rentang 1,5 bulan terakhir pada pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Hal itu diduga karena aktivitas gerak kampanye yang agak terbatas saat memasuki Ramadhan.
Dalam survei tersebut dinyatakan bahwa pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul mendapat elektabilitas 33,92 persen, pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan sebanyak 8,67 persen, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu mendapat 8.50 persen, dan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 38,17 persen.
Responden yang menyatakan golput 0,42 persen, dan yang tidak menjawab atau belum memiliki pilihan sebanyak 10,33 persen.
Mencermati perolehan potensi elektabilitas pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton dan Sudrajat-Syaikhu, kata dia, kedua pasangan calon itu akan sangat berat melambungkan perolehan elektabilitasnya untuk memenangkan Pilgub Jabar 2018.
Sidrotun menyebut bahwa harapan kemenangan hanya akan ada pada dua paslin, yakni Deddy-Dedi atau Rindu.
Namun, selisih potensi elektabilitas yang tipis di angka 4,25 persen, maka kedua pasangan calon ini masih berpeluang besar menjadi pemenang.
Dengan ketatnya persaingan, terlebih antara Deddy-Dedi dan Rindu, kedua belah pihak bisa saling mengawasi satu sama lain, sehingga kemungkinan kecurangan tidak terjadi. Dengan begitu akan tercipta Pilkada berkualitas, berintegritas serta menjadi edukasi politik dan demokrasi bagi publik.
(LIN)