BANDUNG, FOKUSJabar.id : Dalam Forum Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dihadiri oleh para Direktur BUMD Pemprov Jabar dan Kabupaten/Kota, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) meminta mereka mematuhi Peraturan Pemerintah (PP) No54 tahun 2017 tentang BUMD.
Salah satunya, BUMD harus berbadan hukum atau Perseroan Terbatas (PT).
” PP No 54 itu lebih kepada seluruh BUMD di Provinsi dan Kabupaten/Kota yang belum berbadan hukum sebaiknya segera di badan hukumkan menjadi PT,” pinta Aher saat Sosialisasi dan Business Matching/ Partnership BUMD se-Jabar, di Hotel Grand Preanger, Kota Bandung.
Aher mencontohkan, BUMD milik Pemprov Jabar, PD Jawi kini telah berubah nama dan statusnya menjadi PT Jaswita (Jasa Pariwisata).
” Alhamdulillah, PD Jawi sudah berubah jadi PT Jaswita. Ini tentu bagian dari penyesuaian BUMD dengan PP tersebut,” ujarnya.
BUMD juga harus lebih berkontribusi bagi kebutuhan masyarakat luas. Seperti dibidang pertanian, ada PT Agrojabar, bidang penjaminan usaha kecil masyarakat ada PT Jamkrida dan tentunya PDAM di 27 Kabupaten/Kota.
” BUMD itu harus mengerjakan hal-hal penting bagi masyarakat agar kebutuhan orang banyak terpenuhi,” katanya.
BUMD yang dinilainya memiliki kontribusi besar dalam segi pendapatan adalah bank bjb. Bank Pembangunan Daerah tersebut kini menjelma menjadi bank terbesar di Indonesia yang semakin maju dan profesional. Dalam persaingannya, bank bjb kini berada di peringkat 12 terbaik seluruh bank di Indonesia. Tiap tahunnya setoran bank bjb ke Pemprov Jabar mencapai Rp350 milyar.
” Kontribusi dari BUMD saat ini tentu sangat baik. Ya seperti bank bjb itu bank daerah terbesar di Indonesia keuntungannya sudah cukup memadai dan tampil sebagai bank yang profesional, maju dan bersaing. Asalnya masuk 16 besar, sekarang ada di 12 besar dalam ukuran bisnisnya. Setoran ke Pemprov sudah Rp350 milyar per tahun. Labaya itu sudah baik,” ungkap Aher.
Untuk itu, Aher meminta dalam forum BUMD tersebut dijadikan ajang sharing atau berbagi pengalaman agar semua BUMD di Jabar sehat sekaligus menguntungkan dan berkontribusi bagi pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
” Yang penting bisnis apapun yang dikelola BUMD, saya minta forum ini untuk sharing pengalaman agar BUMD kita sehat semuanya. Tidak mungkin kita cari keuntungan dari BUMD yang tidak sehat. Jadi sebelum cari keuntungan kita sehatkan dulu,” ucapnya.
BUMD yang belum lama berdiri yang penyertaan modalnya paling besar tahun ini dimiliki oleh PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Untuk kebutuhan pembangunan fisik dan pengembangan Bandara saja penyertaan modal dari Pemprov Jabar diatas Rp 1 triliun.
“Karena perlu untuk pembangunan fisik di sisi darat dan pengembangan lainnya, memang BUMD yang paling cepat besar adalah BIJB. Kisaran penyertaan modal dari Pemprov diatas Rp1 triliun,” pungkas Aher.
(Bam’s)