CIAMIS,FOKUSjabar.id: Hati siapa yang tak pilu saat anaknya diperdaya gurunya sendiri. Inilah keluh kesah orangtua siswi SMPN di Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis yang anaknya digauli sebanyak tiga kali oleh gurunya sendiri.
Etin orangtua korban Rs siswi SMP di Sadananya Kabupaten Ciamis menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada FOKUSjabar.id, Rabu (14/03/2018).
Menurut Etin, sebenarnya peristiwa memalukan itu sudah terjadi sejak 2017, namun berulang-ulang hingga Februari 2018. Diceritakan, suatu hari anaknya Rs yang masih duduk dibangku kelas 9 SMP dijemput oleh Ny Ni dan AB serta AY ketika itu mereka mengajak korban ke Pantai Pangandaran untuk piknik dan belanja.
BACA JUGA:
Bojan Hodak Beberkan Kondisi Nick Kuipers
“Anak saya juga memang aktif di kegiatan ekstrakurikuler. Kata gurunya itu piknik ke Pangandaran untuk bonus liburan karena sudah ikut lomba di sekolah. Kemudian anak saya dijemput mobil milik pak Ab,” kata Etin dengan nada geram.
Dalam mobil itu korban ditemani guru perempuanya berinisal Ni dan Ay sebagai sopir. Dialah yang berperan memberi jalan agar Ab leluasa menggarap korban. Belakangan diketahui Ni punya utang ke Ab. Korban yang masih polos menuruti saja apa kemauan Ni dan Ab. Dan hubungan suami istri itu dilakukan saat Ni dan anak-anaknya keluar hotel.
“Saat itu anak saya lagi mandi, jam menunjukkan pukul jam 9 pagi saat itu. Rupanya Ab sudah menunggunya di luar kamar mandi, begitu keluar pintu, Ab langsung menarik tangan anak saya dan menciumnya dengan nafsu. Anak saya berontak, tapi pak guru itu memaksa dan mengiming-imingi shopping. Dan akhirnya mahkota anak saya direnggut oleh pak guru itu,” cerita Etin.
Aksi bejat itu diulangi Ab di rumah milik Ni pada bulan Januari 2018. Lagi, Ni memuluskan kelakuan Ab yang memang sudah ketagihan untuk menggauli korban. Ibu korban tak menyangka setiap anaknya diajak keluar rumah oleng Ni karena selalu beralasan ingin mengikuti kegiatan sekolah. “Saya tak curiga kan dia adalah guru anak saya, rupanya mereka punya kelakuan bejat,” katanya.
Terbongkarnya kasus tersebut karena ketika korban diajak yang ketiga kalinya untuk berhubungan intim menolak. Kejadiannya pada Februari lalu. Korban kembali dijemput Ni dan Ay. Korban yang memang sudah tak tahan lagi dengan kelakuan gurunya tersebut nekad kabur saat mobil berhenti di sebuah warung kopi di kawasan Cijeunjing. Dan akhirnya korban menceritakan nasibnya kepada ibu kandungnya.
(ibenk/DAR)