GARUT,FOKUSJabar.id: Film drama bertema pendidikan, Belum Ada Judul mencatatkan kesuksesan lewat gelaran Nonton Bareng (Nobar) eksklusif di XXI Citimall Garut, Jumat (21/11/ 2025).
Acara yang dihelat oleh ZBX Pictures bekerja sama dengan Citra Sinema dan Sinema Art ini dihadiri oleh Forkopimda, Kepala Dinas Pendidikan, Disparbud, SMA/SMK, SMP, Media berbagai komunitas, budayawan menandai debut film layar lebar ZBX Pictures.
BACA JUGA:
Drakor Marry YOU: Cinta, Intrik, dan Misi Mencari Jodoh yang Tak Biasa
Film yang disutradarai Aria Kusumadewa menyajikan kisah dramatis dan humanis seputar Umar Bakri, seorang guru honorer idealis yang dihadapkan pada dilema moral dan tekanan sosial.
Belum Ada Judul mengisahkan Umar Bakri, seorang guru honorer yang memiliki metode pengajaran yang tidak konvensional, mendorong murid untuk berpikir kritis dan belajar di luar batas kelas.

Film ini secara tajam mengeksplorasi perjuangan dan pengabdiannya. Terutama ketika pendekatannya justru menimbulkan insiden kontroversial.
Puncaknya, rekaman kejadian di kelas menjadi viral di media sosial, menyeret Umar Bakri ke meja hijau.
Film ini bukan hanya drama tentang profesi guru, tetapi juga kritik sosial yang sarat akan nilai-nilai kemanusiaan dan arti sebenarnya dari pendidikan.
Belum Ada Judul menyoroti kehidupan Umar Bakri yang memilih pendekatan berbeda dalam mengajar. Dia mendorong murid untuk berpikir kritis, belajar di alam terbuka dan memahami ilmu bukan sekadar menghafal.
Namun metode tersebut memicu konflik besar ketika sebuah insiden di kelas terekam dan menjadi viral di media sosial, menyeret dirinya hingga ke ruang sidang.
BACA JUGA:
Sinopsis dan Jadwal Drakor Face Me: Kolaborasi Seru Lee Min Ki & Han Ji Hyun
Associate Producer ZBX Pictures, Irwan Zabonk mengungkapkan, film ini sangat personal bagi dirinya yang tumbuh dari keluarga guru.
“Bersama Pak Haji Deddy Mizwar dan Mas David S. Suwarto, kami berharap film ini bukan hanya menghibur. Tetapi juga meninggalkan pesan mendalam tentang arti mendidik dan dihargainya profesi guru,” ujar Irwan Zabonk.
Acara Nobar ini menjadi momen istimewa. Di mana para tamu undangan menjadi yang pertama menyaksikan film tersebut. Sambutan hangat terlihat dari antusiasme penonton setelah pemutaran.
Film ini diperkuat oleh deretan aktor dan aktris papan atas. Termasuk Bucek Depp, Deddy Mizwar, Arla Ailani, Alexandra Gottardo, Iwan Fals, Nurra Datau, Jinan Safa, Surya Saputra, Zeyn Datau dan Ena Pasaribu.
Para pemain turut hadir dalam acara Nobar, berbagi cerita menarik seputar proses syuting dan peran mereka.
“Semua terbayar lunas melihat antusiasme penonton hari ini. Kami berharap kerja keras kami dapat diapresiasi oleh masyarakat luas,” ujar salah satu penonton.
BACA JUGA:
Drakor Action Romantis Terbaru Berjudul Red Swan
Ketua Asgar Jaya, Asep Sulaeman menegaskan komitmen organisasinya dalam mendukung sinema berkualitas.
Dia menjelaskan, Belum Ada Judul merupakan film layar lebar perdana yang lahir dari anggota Asgar Jaya, melanjutkan tradisi film dokumenter pendidikan sebelumnya seperti “Kampung Dukuh.”
“Kami akan dorong untuk membuat film-film yang berkualitas. Artinya bukan yang mengedepankan komersialisasi,” ungkap Dia kepada FOKUSJabar.
Dia juga menyampaikan pesan refleksi bagi masyarakat.
“Pendidikan itu harus disesuaikan dengan zamannya. Cara mendidik pun harus berubah karena pengaruh luar, pengaruh media itu sekarang itu sangat-sangat kental terhadap masyarakat,” katanya.
“Kami imbau tontonlah film ini. Karena bukan hanya sekedar cerita, tapi juga dialog yang banyak nilai-nilai yang ditanamkan tentang kebenaran, tentang bagaimana guru itu menjiwaii untuk mendidik seseorang,” papar Asep.
BACA JUGA:
8 Drakor Emosional yang Harus Ditonton Bagi Pecinta Romantis
Asep Sulaeman juga mengingatkan agar orangtua dan masyarakat bertindak rasional di era digital.
“Guru itu umumnya tidak ada yang [berniat buruk] demi kepentingan anak didik. Kami bersaksi, sudah puluhan jenderal, mungkin ratusan sarjana yang dihasilkan dari guru-guru dari Kabupaten Garut. Hormati, sayangi guru, orang tua bekerja sama dengan guru bagaimana di rumah juga harus kita didik. Teladan itu harus dari guru, teladan orang tua dan teladan juga dari masyarakat,” pungkasnya.
(Y.A. Supianto)


