TASUKMALAYA,FOKUSJabasr.id: Dalam upaya memperkuat perlindungan digital dan menghadirkan layanan komunikasi yang aman, PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) resmi meluncurkan fitur Anti-Spam dan Anti-Scam berbasis Artificial Intelligence (AI).
Peluncuran program ini berlangsung di Jakarta dengan menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI serta bekerja sama dengan mitra teknologi AI Tanla, didukung oleh kolaborator global seperti Mastercard, GSMA, dan Global Anti-Scam Alliance (GASA).
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Di RSUD KHZ Musthafa Kabupaten Tasikmalaya Tak Bisa Gunakan BPJS
President Director & CEO IOH Indonesia, Vikram Sinha, menegaskan bahwa teknologi ini menjadi wujud nyata komitmen Indosat untuk melindungi jutaan pengguna jaringan seluler dari ancaman penipuan digital yang kian marak.
“Peluncuran fitur ini memanfaatkan teknologi AI untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat saat berkomunikasi. Ini adalah langkah nyata pemanfaatan teknologi AI yang inklusif,” ujar Vikram, Jumat (8/8/2025).
Mengacu pada Asia Scam Report 2024 dari GASA, tercatat 65% masyarakat Indonesia menerima upaya penipuan setiap minggu, mulai dari pesan teks phishing, tawaran kerja palsu, hingga skema investasi ilegal.
Rancangan fitur ini untuk bekerja otomatis dan real-time dalam mendeteksi panggilan atau pesan mencurigakan. Kemudian menyaring potensi ancaman, dan memberikan peringatan langsung kepada pelanggan. Teknologi ini dibangun di atas fondasi AIvolusi5G, yang memadukan kecanggihan AI dengan jaringan 5G responsif dan adaptif. Serta dapat digunakan semua kalangan tanpa memerlukan perangkat canggih karena terintegrasi langsung di jaringan (on-network).
Perlindungan Digital Merupakan Hak Masyarakat Indonesia
Vikram menegaskan, perlindungan digital adalah hak dasar masyarakat Indonesia. Indosat berkomitmen untuk terus menciptakan ruang digital yang aman, terpercaya, dan inklusif.
Sementara itu, Wakil Menteri Komdigi RI Nezar Patria menyambut positif langkah Indosat.
“Inovasi teknologi AI dari IOH ini adalah bagian dari upaya kolektif menciptakan ruang digital yang lebih aman dan nyaman. Perusahaan seluler memiliki kewajiban moral untuk melindungi dan memberi rasa aman bagi pelanggannya,” kata Nezar.
Menurutnya, teknologi ini akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam menangkal spam dan scam secara real-time, sekaligus memperkokoh ketahanan digital bangsa.
“AI dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari, sekaligus membuka peluang usaha yang lebih luas bagi masyarakat,” pungkasnya.
(Seda)