Jumat 3 Januari 2025

Salasa Kahiji Bandung Berkolaborasi Dengan NIB, Gelar Lomba Adu Cepat Sepeda Setinggi 20 Ribu Meter

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pecinta balap sepeda Bandung berlomba beradu cepat meraih ketinggian 20.000 meter atau setinggi 10x ketinggian Gunung Tangkuban Parahu bersama Salasa kahiji.

Salasa Kahiji Bandung merupakan gerakan bersepeda cepat Bandung-Lembang yang sudah berjalan sejak 2011.

Pada akhir 2024, mereka berkolaborasi dengan brand jersey sepeda, yakni NIB untuk membuat tantangan terbuka yang tak main-main, yakni berlomba adu cepat meraih ketinggian 20.250 meter.

Sebagai gambaran, gunung tertinggi di dunia ialah MT Everest 8800 meter dan gunung tertinggi sekitar Bandung ialah MT Tangkuban Parahu dengan 2000 meter. Konsep event ini ialah beradu cepat naik meraih ketinggian setara tiga kali MT Eve atau menaiki setinggi 10 kali Gunung Tangkuban Parahu.

“Peserta bebas mencari rute tanjakan di sekitarnya dan dengan mengaktifkan aplikasi gratis, yakni Strava. Peserta sudah bisa menghitung secara otomatis pencapaian ketinggian dalam setiap kali gowes menanjak,” kata Perwakilan Salasa Kahiji, Tara didampingi Sri Bambang dan Perwakilan NIB, Agnes Novella dan Atlet nasional, Abdul Soleh, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Musorprovlub ISSI Jabar Digelar, Optimisme Kebangkitan Prestasi Balap Sepeda Menggeliat

Kegiatan yang digelar sejak 20 Desember hingga 29 Desember 2024 lalu. Diikuti para pencita sepeda se-Jawa Barat.

Tara menjelaskan, untuk aturan mainnya antara lain adu cepat meraih ketinggian 20.250 meter, batas waktu 10 hari, aplikasi Strava wajib on, sensor denyut jantung wajib on, rute bebas, sepeda bebas no eBike, pendaftaran gratis, batasan umur 65 tahun, BPJS on, dan tanpa pengawalan.

Adapun rute favorit, yakni Simpang Dago-Tebing Keraton, Majalaya-Cijapati, Cijamil-Kolonel Masturi, Cagak-Pintu Tangkuban, dan Bandung-Cikole.

“Banyak peserta memilih rute tadi dan bolak-balik rute itu. Ada delapan kali Cijapati dan 12 kali Cijamil setiap hari sampai enam hari atau ada yang muter-muter bersepeda di sekitar Bandung sambil melintasi tanjakan di Utara kota Bandung satu per satu,”ucapnya.

Dari 40 pesepeda, top 10 peserta rata-rata meraih 3000 meter sampai 6000 meter per hari. Artinya, bila diakumulasi menuju 20 ribuan meter, peserta tercepat bisa meraih hanya dalam lima hari saja.

“Dua peserta tercepat itu, Febrian dan Galih yang finish 20 ribu meter di hari kelima pukul 17.00 dan pukul 21.00 WIB. Cukup menarik satu lansia usia 64 tahun berhasil finish di posisi lima di hari keenam menyalip banyak pesepeda muda. Hari keenam juga ada kejutan lain dengan masuknya pebalap wanita bernama Tata Yovita ke posisi 10 besar mengungguli peserta pria,” katanya.

Selain itu, Tara menambahkan, total hadiah pada tantangan ini ialah uang tunai Rp 20 juta beserta piala dan medali top 10.

Dia berharap event berikutnya akan lebih berat dan berskala nasional dengan pembagian usia kategori yang lebih adil dan hadiahnya besar.

(Yusuf Mugni)

Berita Terbaru

spot_img