CIAMIS,FOKUSJabar.id: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ciamis telah menetapakan hanya ada satu Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ciamis yakni Herdiat Sunarya dan Yana D Putra sebagai kontestan Pilkada 2024.
“Dengan dukungan dari 18 partai, pasangan Herdiat-Yana telah lolos proses verifikasi dan adminstrasi,” ungkap Ketua KPU Ciamis Oong Ramdan, Kamis (5/9/2024) lalu.
Sesuai ketentuan dari Undang-undang pemilu, Herdiat dan yana dipastikan akan melawan bumbung kosong pada 27 November 2024.
Kondisi tersebut tentu menyemai pilu terhadap jalannya konsep demokrasi bagi sebagian aktifis dan pengamat politik di Kabupaten Ciamis.
Sejumlah aktifis telah menyampaikan keresahan mereka. Kecewa dan merasa gagal menjalankan fungsinya sebagai salahsatu unsur penggerak Demokrasi. Ada pula yang menyentil kegagalan kaderisasi dalam tubuh partai politik di Ciamis.
Salahsatu aktifis gaek Ciamis, Mantan Direktur LBH Serikat Petani Pasundan (SPP) Hendra Ebo dalam kegiatan KPU beberapa waktu lalu dengan gamblang mengaku telah gagal menjadi aktifis.
Dalam perspektif Hendra terhadap hasil Pileg pada Februari 2024 lalu. Jumlah raihan suara semua partai merata. Sehingga harusnya menjadi hal positif untuk Partai-partai di Ciamis beradu taji melalui kader terbaiknya pada kontestasi Pilkada.
Namun juga tidak dapat dipungkiri, Herdiat dan Yana telah menorehkan segudang prestasi untuk Ciamis.
Di satu sisi menyiram asa memupuk harapan dalam hati masyarakat Ciamis. Bahwa Herdiat dan Yana telah memberi kesan mendalam pada massa kepemimpinannya periode lalu. Sehingga seluruh kader Partai Politik yang ada di Ciamis tidak kuasa untuk memberi referensi dan konsep inovasi terhadap pembangunan Ciamis melalui sosok dan tokoh baru selain Herdiat dan Yana.
Masyarakat menanti keberlanjutan pembangunan yang akan Herdiat dan Yana suguhkan setelah berlalunya fenomena Covid19.
Enigma Bumbung Kosong
Perjalanan Herdiat dan Yana menuju 27 November 2024 belum dapat dikatakan mulus. Meski UU Pilkada pada Pasal 54D Ayat (1) mengatur KPU Provinsi atau Kabupaten/Kota dapat menetapkan Paslon tunggal jika mendapatkan suara lebih dari 50 persen suara sah, Herdiat telah menegaskan target raihan suara sebanyak 80 persen.
Hal itu tentu menjadi tugas berat relawan. Dalam pelaksanaan tekhnis kampanye, berbagi tugas dengan kader Partai pengusung. Selain memenangkan Herdiat Yana juga otomatis menyukseskan Pemilihan Serentak dengan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pencoblosan.
Terlebih munculnya segelintir masyarakat yang mendatangi KPU mengatasnamakan relawan bumbung kosong menjadi dinamika tersendiri terhadap perjalanan demokrasi di Ciamis.
Kampanye Herdiat dan Yana melawan Bumbung Kosong menorehkan sejarah baru untuk perjalanan Demokrasi di Kabupaten Ciamis.
Terkait kampanye relawan bumbung kosong, hingga kini Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan KPU belum duduk bersama. Untuk memagari aturan main bagi keberadaan relawan bumbung kosong. Mengingat pentingnya kejelasan regulasi terhadap keambiguan para relawan tersebut, menyiratkan negatif campaign/kampanye negatif yang dikhawatirkan berdampak buruk terhadap paradigma demokrasi bagi masyarakat.
Urgensi terkait pembuatan regulasi terhadap relawan bumbung kosong ini bukan main-main. Mengingat, mereka secara masif menciptakan sudut pandang baru terhadap jalannya proses demokrasi di Ciamis. Dengan regulasi yang tepat meskipun dalam undang-undang tidak melarang secara tegas, keberadaan mereka akan ada pada jalur yang bijak.
Keseriusan Relawan Bumbung Kosong
Dalam satu paltform Youtube muncul diskusi bertema “HERDIAT-YANA Dihantui Gerakan PILIH KOTAK KOSONG! Jika Masif Bisa Kalah I Ft Yuda & Mario”.
Channel Youtub tersebut mengunggah narasi konspirasi besar terhadap kondisi demokrasi di Ciamis. Mereka (relawan bumbung kosong) merasa berkontribusi secara sehat untuk berjalannya proses demokrasi.
Wakil Ketua DPRD Ciamis Fraksi Demokrat Sopwan Ismail menyatakan secara psikologis pemilih bumbung kosong memiliki permasalahan Mental Healt. Namun keberadaan mereka juga bagian dari bentuk demokrasi.
Menyikapi kondisi tersebut Ketua Relawan Bumi Galuh Tatang menegaskan, sebagai tim pemenangan Herdiat Yana Ia optimis meraih 80 persen suara dalam satu putaran. Relawan Herdiat Yana telah terorganisir masif di 27 Kecamatan.
Tatang juga meyakini seluruh Partai akan bergerak maksimal.
Hal itu tentu tidak akan mudah ketika menyentuh ranah biaya politik untuk menggerakan 18 mesin partai. Termasuk dalam sistem pembagian saksi antara relawan jika memerlukan biaya dan tentunya kader partai.
(Irfansyahriza)