TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin menghadiri sekaligus menyerahkan penghargaan Universal Healt Coverage (UHC) BPJS Kesehatan ke sejumlah Pemerintah Provinsi dan Kota/Kabupaten se-Indonesia.
Penyerahan penghargaan UHC Award 2024 digelar di Krakatau Grand Ballroom TMII Jakarta.
BACA JUGA:
BPJS Kesehatan Tetap Layani Masyarakat Saat Cuti Dan Libur Idul Fitri 1445 H
Penghargaan Award UHC 2024 sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Indonesia atas komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) dalam membantu warga ikut aktif dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ma’ruf Amin mengatakan, pencapaian UHC di berbagai daerah menunjukkan komitmen negara dalam memberikan jaminan dan perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
“Saya apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh Pemda yang terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung dan menyukseskan program JKN,” ungkapnya.
Wapres menuturkan, saat ini Indonesia sudah mendapatkan pengakuan dunia internasional sebagai negara yang serius dalam perlindungan jaminan kesehatan.
“Keberhasilan Indonesia dalam mencapai UHC mendapat apresiasi dan pengakuan Presiden Internasional Social Security Association (ISSA), Mohammed Azman,” ujarnya.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengucapkan terima kasih kepada para Kepala Daerah yang berkomitmen penuh. Sehingga berhasil mencapai target UHC minimal 95 persen.
BACA JUGA:
BPJS Kesehatan Pastikan Peserta Tak Alami Diskriminasi di Rumah Sakit
“Capaian UHC merupakan bentuk implementasi pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1/2022 tentang Optimalisasi Program JKN,” ungkap Ghufron melalu rilis yang diterima FOKUSJabar, Minggu (11/8/2024).
Menurut Dia, per Agustus 2024 jumlah kepesertaan JKN di Indonesia mencapai 276.520.647 jiwa atau 98,15 persen dari jumlah penduduk.
“Hasil pencapaian tersebut bukan tentang seberapa jumlah kepesertaan JKN. Namun bagaimana kita memastikan seluruh penduduk memiliki jaminan terhadap layanan perlindungan kesehatan,” ujarnya.
Gufron Mukti menambahkan, untuk memudahkan akses layanan kesehatan, pihaknya bekerja sama dengan 23.205 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.129 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) di seluruh wilayah Indonesia.
“Kita terus meningkatkan pemberian layanan bagi masyarakat di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan Memenuhi Syarat (DBTFMS) di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) dengan berkerja sama Rumah Sakit Terapung,” imbuhnya.
Menurut Dia, sejak awal pelaksanaan program JKN, iuran maupun pemanfaatan layanan BPJS Kesehatan terus mengalami peningkatan.
Tahun 2014 penerimaan iuran sebesar Rp40,7 trilyun. Tahun 2023 meningkat Rp151,7 trilyun dengan kolektibilitas iuran mencapai 98,62 persen.
BACA JUGA:
Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan
Tahun 2014 tercatat 92,3 juta pemanfaatan per tahun. Lalu pada tahun 2023 angkanya meningkat menjadi 606,7 juta pemanfaatan atau sekitar 1,7 juta pemanfaatan layanan setiap harinya.
“Hingga akhir tahun 2023 lalu, BPJS Kesehatan telah menggelontorkan dana Rp34,7 trilyun untuk membiayai 29,7 juta kasus penderita penyakit berbiaya Katastropik,” pungkasnya.
(Seda/Bambang Fouristian)