TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Pemkot Tasikmalaya terus berupaya untuk mencari jalan keluar dan menyusun strategi menyelesaikan kasus gizi buruk atau stunting.
Asisten Pemerintahan bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Tasikmalaya Riza Setiawan mengatakan, masalah stunting harus menjadi perhatian semua pihak, agar angka stunting di Kota Tasikmalaya terus menurun.
“Saya minta seluruh instansi OPD dan mitra kerja maupun stakeholder lainnya di wilayah Kota Tasikmalaya, wajib kerja nyata melakukan aksi untuk melakukan penanganan penurunan stunting di masyarakat,” kata Riza saat Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Selasa (6/8/2024).
BACA JUGA: Ratusan Lembaga Keagamaan Akan Dapat Dana Hibah Miliaran dari Pemkot Tasikmalaya
Ia menjelaskan, penanganan stunting ini harus dengan komprehensif, tidak bisa hanya pemerintah semata, namun melibatkan seluruh komponen dan elemen masyarakat supaya, hasilnya benar-benar nyata dan terbukti.
“Seluruh OPD di lingkungan Pemkot Tasikmalaya harus memiliki rencana dan program yang jelas dalam penanganan stunting ini,” kata dia.
Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, angka prevalensi stunting di Kota Tasikmalaya tahun 2023 berada di skor 27,1%.
“Karenanya, ini perlu perhatian serius bahwa stunting di Kota Tasikmalaya saat ini masih tinggi,” kata dia.
Maka semua komponen masyarakat, Tim penggerak PKK, Dharma Wanita, Kader Posyandu, serta mitra kerja lainnya, harus menjadi garda terdepan dalam penanganan penurunan stunting.
Sementara Plt. Kepala DPPKBP3A Kota Tasikmalaya Yani Nurjamaniah mengatakan, perlu Kerja Keras dari semua pihak dalam melakukan aksi nyata penanganan stunting di masyarakat.
“Kedepan Kota Tasikmalaya dapat mencapai target Zero New Stunting, ini sesuai target Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar),” kata dia.
Dia menuturkan, ada dua hal penting yang wajib dilakukan untuk menurunkan masalah stunting yakni, dampingi ibu hamil dan bayi setelah lahir.
“Ibu hamil pastikan pemberian tablet tambah darah, pastikan periksa kehamilan ke faskes 6 dalam kehamilan, pastikan konsumsi protein hewani minimal sehari 2 telur,” kata dia.
BACA JUGA: Pemkot Tasikmalaya Komitmen Tangani Kasus Stunting
Kemudian setelah ibu melahirkan pastikan, bayi itu diberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan, pastikan bayi diberikan makanan tambahan protein hewani seperti ikan, daging dan telur.
“Jumlah ibu hamil (Bumil) di Kota Tasikmalaya saat ini berkisar 4.300 lebih, target kita mereka harus didampingi guna memastikan mereka mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya kecukupan gizi yang baik, bagi dirinya maupun bayi yang dikandungnya,” kata dia.
(Seda/Anthika Asmara)