spot_img
Sabtu 29 Juni 2024
spot_img
More

    Pemkot Tasikmalaya Komitmen Tangani Kasus Stunting

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Upaya serius dalam mempercepat pencegahan dan penurunan kasus stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menggelar Rembuk Stunting bersama seluruh perangkat daerah, lintas sektor dan stakeholder lainnya serta komponen masyarakat lainnya di Gedung Serbaguna Galih Pawestri, jalan R.A.A Wiratanuningrat Kota Tasikmalaya Selasa (25/06/24)

    Rembuk Stunting ini dibuka langsung Pj Wali Kota Tasikmalaya Asep Sukmana bersama Plt.Kepala DPPKBP3A Kota Tasikmalaya Yani Nurjamaniah dan Ketua Satgas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tasikmalaya Dede Heryadi.

    Penanganan stunting tidak hanya tanggung jawab Pemerintah daerah atau Dinas terkait maupun satgas. Namun merupakan tanggung jawab seluruh stakeholder dan komponen masyarakat lainnya.

    Baca Juga: Anggota YJI Kota Tasikmalaya Dituntut Bantu Masyarakat Cegah Penyakit Jantung

    Asep Sukmana menyebutkan, untuk menangani stunting, diperlukan sinergitas dan kolaborasi semua pihak supaya, penanganannya lebih terarah dan maksimal.

    “Penanganan stunting ini harus berembuk, bersama-sama mencegahnya. Mulai dari hulu sampai hilir sehingga, kasusnya dapat ditekan dan diturunkan,”ungkap Asep Sukmana Selasa (25/06/24).

    Menurutnya, untuk menangani persoalan stunting ini, memerlukan penanganan serius dari semua pihak. Agar warga Kota Tasikmalaya ini dapat terbebas dari masalah stunting.

    “Pelaksanan Rembuk Stunting hari ini, merupakan bentuk keseriusan dan wujud komitmen bersama. Untuk bersama-sama bergerak dalam penanganan stunting di Kota Tasikmalaya,”ujarnya.

    Stunting Menjadi Perhatian Serius Pemkot Tasikmalaya

    Ia pun menjelaskan, masalah stunting menjadi perhatian serius pemerintah daerah pasalnya, berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia dimasa mendatang.

    “Melalui rembuk stunting hari ini, kita tingkatkan komitmen dan kebersamaan untuk serius melakukan pencegahan dan penurunan stunting,”harapnya.

    Asep Sukmana menambahkan, berdasarkan data Elektronik Pencacatan Dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) yang dikeluarkan Litbang Kemenkes RI, stunting di Kota Tasikmalaya mengalami penurunan.

    “Tahun 2022, kasus stunting berdasarkan EPPGBM di angka 12, 64 Persen. Lalu pada tahun 2023 kemarin, turun menjadi 10, 75 persen,”terangnya.

    Sementara Ketua Satgas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tasikmalaya Dede Heryadi mengatakan, perlu kolaborasi untuk intervensi secara berkesinambungan sehingga diperlukan keterpaduan seluruh stakeholder maupun pemangku kebijakan.

    “Rembuk stunting atau program keroyokan ini, mendorong semua pihak untuk berbuat sesuatu walaupun sekecil apapun. Demi mempercepat penurunan stunting di Kota Tasikmalaya,”ungkapnya.

    Ia menjelaskan, dalam rembuk stunting ini, menjadi wadah bagi semua pihak untuk membahasa persoalan stunting secara bersama. Kemudian mencari dan menentukan solusinya.

    “Kita inginkan, seluruh stakeholder dan komponen masyarakat lainnya dapat memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan stunting di masyarakat,”imbuhnya.

    “Satgas TPPS mendorong seluruh stakeholder berperan dan berkiprah sesuai dengan tugas dan fungsinya (tupoksi). Untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan pencegahan stunting,”harapnya.

    Dede menambahkan, kegiatan ini bisa menghasilkan output komitmen dan kesepakatan untuk terfokus pada penurunan stunting tahun 2024 ini.

    “Fokus utama kita sekarang yakni, berupa semaksimal mungkin untuk menurunkan angka stunting. Agar, anak-anak generasi penerus semakin kuat dan sehat menuju Indonesia emas 2045 mendatang,” pungkasnya.

    (Seda/Irfansyahriza)

    Berita Terbaru

    spot_img