KARAWANG,FOKUSJabar.id: Pupuk Kujang anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), berkomitmen menjaga keberlanjutan produksi pupuk untuk petani Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan efisiensi produksi dan memastikan pasokan gas bumi sebagai bahan baku utama dalam jangka panjang.
Saat ini, Pupuk Kujang memiliki dua pabrik, yaitu Kujang-1A yang beroperasi sejak tahun 1978 dan Kujang-1B yang beroperasi sejak tahun 2006.
BACA JUGA:
Pupuk Kujang Bantu Petani Kopi Malabar Budidaya dan Selamatkan Hutan
Untuk menggantikan Kujang-1A yang sudah tua dan tidak efisien berencana membangun pabrik baru. Yakni Kujang-1C. Rencana ini akan dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan.
“Kami selalu berupaya menghasilkan pupuk yang terjangkau bagi petani. Oleh karena itu, kami mengambil langkah pengembangan pabrik baru Kujang-1C yang lebih efisien dibandingkan Kujang-1A, ” kata Dirut PT Pupuk Kujang Maryono, Sabtu (22/6/2024).
Pada Forum Gas Bumi 2024, Pupuk Kujang menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Husky-CNOOC Madura Ltd. (HCML) untuk pasokan gas jangka panjang guna mendukung pembangunan pabrik baru Kujang-1C. Penandatanganan MoU dilakukan pada Jumat (21/6/2024) di Bandung.
Kerja sama dengan HCML terjalin atas dukungan Kementerian ESDM dan SKK Migas, serta bantuan dari PT Pupuk Indonesia (Persero). Nantinya, HCML akan menyuplai gas bumi sebesar 48 BBTUD selama 20 tahun melalui pipa gas Cisem (Cirebon-Semarang).
Pembangunan pipa gas Cisem tahap II merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diinisiasi oleh Pemerintah melalui Kementerian ESDM. Melalui proyek ini, sistem pasokan gas di Pulau Jawa bagian barat dan timur akan terhubung, sehingga meningkatkan pasokan gas di Pulau Jawa.
BACA JUGA:
Alokasi dan Jenis Pupuk Subsidi Ditambah, Pupuk Kujang Genjot Produksi
“Dengan dukungan infrastruktur gas dari Pemerintah, kepastian pasokan gas HCML yang didorong oleh SKK Migas, dan dukungan dari Pupuk Indonesia, bismillah, siap untuk merencanakan dan melaksanakan proyek pembangunan pabrik baru Kujang-1C, ” kata Maryono.
Maryono menambahkan bahwa sinergitas ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur gas tidak hanya berkontribusi terhadap ketahanan energi, tetapi juga ketahanan pangan nasional.
Dengan kepastian pasokan gas jangka panjang dan pabrik baru Kujang-1C yang lebih efisien dan akan mampu memproduksi pupuk berkualitas dengan harga yang lebih murah untuk petani.
Kerja sama ini semakin memantapkan sebagai bagian dari Pupuk Indonesia Group dalam menjalankan komitmennya sebagai solusi bagi petani Indonesia.
(LIN)