BANJAR,FOKUSJabar.id: Warga Kota Banjar Engkus Kusnadi kini viral setelah namanya menjadi perbincangan masyarakat lantaran tinggal di rumah yang memprihatinkan. Kisah dia juga belakangan ini menyita perhatian.
Pasalnya, Engkus menempati rumah tanpa listrik dan air bersih diatas tanah milik orang lain di wilayah Kota Banjar, Jawa Barat selama beberapa tahun.
Menanggapi kabar tersebut, Pemerintah Kota Banjar langsung merespon cepat mendatangi kediaman dan melihat kondisi keluarga Engkus disana.
BACA JUGA: Tim Kesehatan DKP3 Kota Banjar Temukan Kasus Cacing
Lalu, seperti apa kondisi rumah Engkus yang sebenarnya?
Beredar kabar bahwa warga tersebut sudah tinggal beberapa tahun disana. Bahkan disebutkan salah satu portal media bahwa keluarga Engkus tinggal dalam kondisi memprihatinkan seperti itu sudah belasan tahun.
Namun, menurut Kebag Kesra Sekretariat Daerah Kota Banjar, Agus Mulyana, kabar tersebut tidak valid. Saat didatangi oleh pihak pemerintah, keluarga Engkus ternyata baru tinggal disana selama satu tahun.
“Berdasarkan informasi yang didapat dari warga dan pemerintah setempat, keluarga pak Engkus ini baru tinggal satu tahun disini, jadi bukan belasan tahun, itu keliru,” katanya saat ditemui di lokasi.
Kemudian perihal kondisi rumahnya yang belum teraliri listrik itu terjadi karena keberadaan rumah warga ini memang jauh dari pemukiman.
“Pak Engkus ini kan tinggal di kebun yang memang bukan tempat pemukiman. Jadi kebun disini itu dulunya dibangun untuk kandang kambing, tapi kesini-kesini pak Engkus dan keluarganya suka tidur disini,” kata dia.
Engkus Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan
Ditambahkan Camat Purwaharja, Rina Purnama Sari menjelaskan bahwa Engkus merupakan warga yang terdaftar sebagai penerima bantuan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE).
“Warga ini juga sebenarnya sudah terdaftar di P3KE dan selalu mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 kilo gram setiap bulannya, termasuk istrinya juga dapat” katanya.
Kendati demikian, Rina mengatakan pihaknya akan tetap profesional dalam membantu kondisi warga asli Kota Banjar ini agar bisa mendapatkan hidup yang layak.
Kebetulan menurut informasi yang diterimanya, warga ini merupakan bagian dari salah satu keluarga agnia di wilayah Kabupaten Ciamis.
Rina mengatakan pihaknya akan mencoba melakukan koordinasi dengan pihak keluarga agar bisa membantu kondisi keluarga ini.
“Disini kami juga ingin meluruskan mengenai kabar yang beredar, karena dalam kabar tersebut ada yang kurang tepat, meski memang ada yang benarnya terkait BPJS,” ujarnya.
“Tapi kita akan coba koordinasi untuk membuat BPJS-nya. Kemudian katanya anak bapak Engkus ini merupakan agnia, dan kita akan coba koordinasikan, mudah-mudahan pihak keluarga masih ada rasa kepeduliannya,”sambungnya.
Jika memang solusi ini tidak bisa dilakukan, Rina mengaku akan berupaya untuk memberikan solusi lain agar beliau bisa pindah dari kebun ini.
“Karena sebagaimana kita ketahui bahwa rumah di kebun ini peruntukannya bukan untuk tempat tinggal,” kata Rina.
Sementara itu, warga yang bersangkutan, Engkus mengaku siap untuk mengikuti apa yang akan diarahkan oleh Pemerintah Kota Banjar untuk kebaikan keluarga dirinya.
BACA JUGA: Maling di Pasar Kota Banjar Babak Belur Dihajar Massa
“Siap, silahkan saja yang penting benar,” ujarnya.
Engkus mengatakan akan pasrah mengikuti apa yang dianjurkan pemerintah. Namun terkait pemerintah akan meminta kepada anaknya yang disebutkan seorang agnia, ia mengaku tidak berharap banyak.
“Iya memang dulu dia (anaknya) pengusaha, namun kondisinya sekarang usahanya juga tidak baik-baik (bangkrut). Anak saya juga tau kondisi saya seperti ini tapi ya gimana saya juga bingung ngejelasinnya,” katanya.
“Yang pasti saat ini saya pasrah dan akan mengikuti apa yang dianjurkan pemerintah, mudah-mudahan bisa membantu kondisi saya lebih baik lagi,” pungkasnya.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)