spot_img
Selasa 25 Juni 2024
spot_img
More

    Ratusan Umat Muslim Di Kota Banjar Salat Idul Adha Lebih Awal

    BANJAR, FOKUSJabar.id: Ratusan umat muslim melaksanakan Salat Idul Adha 1445 Hijriyah lebih awal di halaman Sekolah Islam Terpadu (SIT) Insantama, Kota Banjar, Minggu (16/6/2024) hari ini.

    Dari pantauan, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mabda Kota Banjar, Ustadz Husen Al-Banjary menjadi imam salat Idul Adha dan Ustadz Heri Abu Rizki menjadi khotib.

    Dalam khutbahnya, Heri menyampaikan bahwa penentuan Hari Arafah tentu terkait dengan penentuan awal Bulan Dzulhijjah. 

    BACA JUGA: Kasus DBD di Kota Banjar Terus Meningkat

    Ia mengatakan sebagaimana perintah Rasulullah, penentuan awal bulan Dzulhijjah seharusnya tidak diputuskan berdasarkan otoritas masing-masing pemimpin negeri kaum Muslim, tetapi wajib berdasarkan pengumuman Amir Makkah.

    “Sudah seharusnya kaum Muslim bersatu dalam pelaksanaan Idul Adha nanti, sebagaimana mereka bersatu dalam pelaksanaan ibadah haji. Demikian seperti yang pernah terwujud pada masa Nabi saw. dan Khulafaur-Rasyidin, ” katanya.

    Heri juga menyampaikan bahwa ibadah haji merupakan simbol persatuan umat Islam. Ibadah haji adalah salah satu melting point atau titik lebur kaum Muslim. 

    Semua muslim dari berbagai penjuru dunia, dari segala suku bangsa, bahasa dan warna kulit menyatu dalam suasana penuh keharuan dan kekhusyukan di hadapan Allah Yang Maha Perkasa. 

    “Tak tampak lagi perbedaan, termasuk strata sosial dan ekonomi, dalam pelaksanaan ibadah haji. Semua berbusana kain ihram. Semua melantunkan kalimat talbiyah. Semua mengharap ridha Allah SWT,” ungkapnya.

    Ia mengungkapkan kondisi umat Islam hari ini yang tidak seperti satu tubuh dan justru tercerai berai, hingga kaum muslim di Gaza yang dijajah Zionis Yahudi tidak ada yang menolong.

    “Penyebab terkoyaknya umat hari ini adalah karena paham nasionalisme dan konsep negara-bangsa (nation-state). Inilah yang telah mengerat-ngerat persatuan kaum Muslim dan menghapuskan ukhuwah islamiyah,” katanya.

    “Setiap penguasa negeri Muslim tidak peduli dengan urusan negeri Muslim lainnya,” sambungnya.

    BACA JUGA: Saber Pungli Kota Banjar Pantau Potensi Pungutan PPDB

    Karena, beliau melanjutkan, persoalan umat di Palestina Juga di Myanmar, India, Cina dan berbagai penjuru dunia lain hanya bisa dituntaskan jika umat bersatu di bawah kepemimpinan seorang khalifah. Khalifah akan melindungi dan menjaga semua kepentingan umat.

    “Dengan Khilafah, kelak umat ini sanggup memimpin dunia setelah menyingkirkan dominasi negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, atas dunia dan kaum Muslim,” kata Heri.

    “Dengan Khilafah pula, umat Islam akan sanggup menciptakan tatanan kehidupan dunia yang harmonis di bawah syariah Islam,” kata dia melanjutkan.

    (Budiana Martin/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img