Rabu 11 Desember 2024

Pupuk Kujang Bantu Petani Kopi Malabar Budidaya dan Selamatkan Hutan

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pupuk Kujang membantu petani kopi di kaki Gunung Malabar bagian utara mengembangkan budidaya kopi sekaligus menyelamatkan hutan Malabar yang sempat kritis.

Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Departemen Riset diterjunkan langsung ke wilayah Desa Kiarapayung, Banjaran, Kabupaten Bandung.

“Di sana ada puluhan petani kopi yang juga aktif menjaga hutan Malabar tetap rimbun,” kata VP TJLS Pupuk Kujang Agung Gustiawan.

Dia mengatakan bahwa hutam Malabar sempat kritis akibat pembalakan liar. Bahkan bukitnya gundul dan memicu bencana alam.

Pascareformasi dan krisis moneter 1998 silam, pembalakan hutan marak terjadi. Akibatnya jumlah lahan kritis di hutan dan pegunungan Indonesia bertambah. Termasuk di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Pupuk Kujang
Alat Canggih Digunakan Tim Departemen TJSL dan Departemen Riset Pupuk Kujang saat Mendampingi Petani Cekas Kopi Malabar Pastikan Kualitas Kopi Terbaik (IST)

“Di lereng Gunung Malabar bagian utara misalnya, itu menjadi salah satu area yang banyak dirambah. Hutan di wilayah tersebut pernah menyusut, bukit-bukit yang rimbun berubah menjadi ladang dan kebun sayur,” kata Agung, Kamis (30/5/2024).

Alhasil, lanskap hutan pun berubah terbuka, hutan tak lagi lebat dan lahan menjadi kritis. Kerusakan pun berakiba pada menurunnya kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.

Keuntungan menjual sayur pun sirna saat kebun digulung longsor, bahkan akibat krisis lingkungan itu, beberapakali terjadi banjir bandang. Selain bencana longsor yang menghantui, saat kemarau pun kebakaran lahan terus mengintai.

Perambahan Picu Menyusutnya Hutan di Kabupaten Bandung

Menurut laporan tahunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bandung tahun 2021, setelah reformasi 1990-an, hutan di Kabupaten Bandung mengalami gangguan kerusakan sebanyak 22 persen atau seluas 16.613 hektare dari dari 76.744 hektare.

Kerusakan ini didominasi perambahan. Tercatat, sebanyak 38.474 keluarga merambah hutan.

Untuk menanggulangi hal itu, pemerintah mengajak warga tidak lagi merambah hutan dan menjadikannya kebun sayur.

Laporan tahunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bandung tahun 2022, sejumlah unsur masyarakat mulai dari tokoh masyarakat, LSM hingga kopotren dilibatkan.

Akhirnya masyarakat diajak untuk mengambil manfaat hutan dengan cara budidaya kopi yang menguntungkan sekaligus meningkatkan kualitas hutan dan resapan air di kaki Malabar.

Saat ini, Pupuk Kujang membantu para petani kopi di hutan Malabar. Salah satunya dengan menerjunkan departemen TJSL dan departemen riset untuk mendampingi para petani melalui program ‘Kuwatan Sadesa’.

Melalui program tersebut masyarakat desa didampingi merawat hutan tetap lestari sambil memanfaatkan hutan dengan benar.

Pupuk Kujang
Tim Departemen TJSL dan Departemen Riset Pupuk Kujang Dampingi Petani Cekas Kopi Malabar Pastikan Kualitas Kopi Terbaik (IST)

BACA JUGA:Alokasi dan Jenis Pupuk Subsidi Ditambah, Pupuk Kujang Genjot Produksi

“Kami tergerak membantu petani kopi di sini. Mereka punya potensi dan ingin berkembang,” kata Agung.

Selain membantu kelompok petani kopi Kiarapayung dengan mendirikan bangunan dan gudang, Pupuk Kujang juga membantu mereka untuk pendampingan budidaya.

Termasuk merekomendasikan nutrisi tanaman hingga pengolahan produk kopi dan bantuan pemasarannya.

Pegiat Kopi di Desa Kiarapayung Rachmat mengatakan, dirinya sudah enam tahun mengajak penduduk desa yang didominasi mantan pelaku illegal loging membentuk kelompok petani kopi.

Bertahap penduduk desa ini pun mau bertani kopi, terlebih sangat menguntungkan jika diterapkan ekosistem bisnis yang sehat.

“Selain mendampingi, Pupuk Kujang juga membawa kami pameran ke mana-mana, hingga produk kopi kami semakin dikenal masyarakat,” kata Rachmat.

Saat ini, kata dia, ada 50 petani bergabung di Cekas Kopi. Rachmat menyebut omzet Rp5 juta per bulan bisa didapat para penggarap dari budidaya kopi. Karena kopi dari pegunungan Malabar ini punya prospek baik dan menjadi salah satu komoditi unggulan Jawa Barat.

Tidak hanya keuntungan, saat program Kuwatan Sadesa ini berjalan, sejumlah area yang dulu kritis kembali lebat. Di antara deretan pohon-pohon besar, di puncak bukit, lereng dan lembah pegunungan kaki Malabar wilayah Kiarapayung, terhampar ribuan pohon kopi. Pohon-pohon itu berderet rapi mengisi ruang di sela-sela pohon pinus, suren, dan eukaliptus.

Tim Depatemen Riset Pupuk Kujang Sarwendah mengatakan, tim riset diterjunkan untuk menentukan pupuk yang baik bagi tenaman kopi, termasuk menentukan Jeranti setelah dilakukan uji tanah di wilayah Kiarapayung.

Jeranti adalah pupuk NPK dengan formula 18-10-14 yang diperkaya sulfur, magnesium, boron, zinc, dan tembaga sebagai mikronutrien. Jeranti terbukti bisa mendukung pertumbuhan tanaman dan pembentukan buah kopi.

“Saat dilakukan uji coba, pupuk itu berhasil meningkatkan panen petani kopi dari 1 ton per hektare menjadi 2 hingga 3 ton per hektare. Dengan penggunaan Jeranti, kebutuhan hara dan nutrisi tanaman kopi bisa dipenuhi dengan baik. Sehingga kesehatan tanaman meningkat,” kata Sarwendah.

Jeranti, kata Sarwendah, meminimalisasi penggunaan pestisida sintesis atau kimia pada tanaman. Saat ini, produk para petani kopi Kiarapayung sudah tersedia di berbagai marketplace.

Kopi Kiarapayung juga bisa dinikmati langsung di lokasi camping di Kiarapayung Garden Camp dan Cofee Range.

Di tempat itu, Rachmat mengolah dan meroasting kopi untuk menentukan biji kopi berkualitas, sekaligus disortir. Menjadi specialty kah atau kopi istimewa.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img