spot_img
Minggu 30 Juni 2024
spot_img
More

    Gebyar Desa di Jabar Pemantik Semangat Penanganan Stunting

    KARAWANG,FOKUSJabar.id: Pj Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar), Amanda Soemedi Bey Machmudin mengingatkan bonus demografi bisa menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia jika kualitas SDM nya tidak dibangun dengan baik.

    Jabar sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia (50 juta jiwa) memegang posisi penting dalam pencapaian Indonesia Emas 2045. Di antaranya dengan mencegah stunting dan gizi buruk pada anak.

    BACA JUGA:

    Bappeda Jabar Dukung Kota Tasikmalaya jadi Pusat Kegiatan Ekonomi di Priangan Timur

    “SDM yang buruk akan menjadi beban negara. Salah satunya jika prevelensi stunting tinggi dan tidak diperbaiki,” kata Amanda Soemedi saat Gebyar Desa dengan tema ‘Bersama Cegah Stunting, Anak Berhak Tumbuh dan Berkembang Penuh Potensi,” katanya, Selasa (21/5/2024).

    Amanda menyebut, Pj Gubernur Jabar punya komitmen kuat dalam percepatan penurunan stunting. Yakni di bawah 14 persen.

    14 persen tersebut tidak bisa tercapai jika hanya dilakukan oleh Pemprov. Artinya harus dibantu Pemkab/Pemkot dan stakeholders lainnya. Termasuk kader-kader PKK.

    “Program PKK diharapkan menjadi penggerak dan pemberdayaan masyarakat, mitra strategis pemerintah dalam melaksanakan pembangunan (sampai ke) desa. Utamanya dalam penurunan stunting,” kata Amanda.

    “Gebyar Desa menjadi langkah bersama dan jadi bukti nyata aksi konvergensi menuju Jabar Zero New Stunting,” tambahnya.

    BACA JUGA:

    bank bjb Cabang Pangandaran “Berani Tampil Beda”

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jabar, Dicky Saromi berharap, Gebyar Desa menjadi pemantik semangat dalam upaya pencegahan stunting secara berkelanjutan.

    “Bukan hanya untuk saat ini, tapi juga seterusnya,” kata Dia.

    Gebyar Desa di Desa Cikuntul dihadiri para kader PKK, kader posyandu, Satuan Pelayanan KB se-Kabupaten Karawang.

    Selain itu hadir perangkat daerah DKPP Jabar, Disdukcapil Jabar, BKKBN, BPOM dan stakeholders lainnya.

    Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kabupaten Karawang, Eka Sanatha menyebut, penanganan stunting di Karawang sejak 2022- 2024 sudah mengalami kemajuan yang sangat baik.

    Pada 2022, Karawang berhasil menurunkan angka stunting dari 20,6 persen menjadi 14 persen.

    “Di tahun 2023 Karawang menjadi salah satu Kabupaten terbaik se- Jawa Barat dalam penanganan stunting. Prestasi ini juga diapresiasi Pemerintah Pusat,” katanya.

    BACA JUGA:

    Disdik DKI Sebut Warga Tidak Berdomisili di Jakarta Tak Bisa Daftar PPDB 2024

    Eka menyebut, dengan kebersamaan upaya penanganan stunting bisa dilakukan lebih cepat dan efektif. Apalagi stunting menyangkut pembangunan manusia secara keseluruhan.

    “Kami mengajak seluruh komponen untuk bisa berperan aktif terhadap penanganan stunting,” tuutp Eka.

    (Budiana Martin/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img