Kamis 12 Desember 2024

DRim 2024, AAJI: Dorong Sinergi Pemangku Kepentingan Hadapi Era Digital dan Inovasi Manajemen Risiko

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) kembali menggelar Seminar Internasional Digital and Risk Management in Insurance (DRiM) yang ke-7 di hotel Inter Continental Jalan Resor Dago Pakar Kota Bandung.

Kegiatan tesebut berlangsung selama dua hari, terhitung sejak 15 Mei hingga 17 Mei 2024 dengan mengusung tema ‘Insuring Tomorrow : Navigating The Digital Frontier in Life Insurance’.

Kegiatan tersebut juga dihadiri 360 peserta yang terdiri dari Komisaris, Direksi dan jajaran manajemen industri perasuransian.

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon menyampaikan, bahwa seminar DRim menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan industri asuransi untuk membahas berbagai aspek digitalisasi yang mengubah lanskap industri saat ini. Pasalnya, di era digital, kepercayaan masyarakat menjadi fondasi utama.

Baca Juga: Memilih Asuransi untuk Orangtua, Berikut Daftarnya

“Selama 5 tahun terakhir total tertanggung mengalami pertumbuhan sebesar
5,47 persen. Kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi jiwa merupakan amanah bagi para pelaku industri untuk terus berinovasi dan menjaga kepercayaan pemegang polis. Di era digital, industri asuransi memasuki babak baru yang menjanjikan melalui penerapan
teknologi,” kata Budi di hotel Inter Continental Jalan Resor Dago Pakar Kota Bandung Jabar Kamis (16/5/2024).

Budi menyebut, Industri asuransi sebagai salah satu lembaga jasa keuangan, tentunya harus tetap perlu memiliki berbagai mitigasi dengan segala jenis kemungkinan yang dapat mengganggu pertumbuhan bisnis untuk kedepannya.

Dari ancaman keamanan cyber hingga perubahan dalam perilaku pelanggan yang dipengaruhi oleh teknologi, asuransi kini dihadapkan pada tantangan baru yang memerlukan pendekatan yang inovatif dalam manajemen risiko.

“Melalui seminar DRiM yang diadakan tiap tahunnya, kami berupaya menghadirkan para ahli untuk berbagi strategi dan inovasi terbaru dalam industri ini. Dari penggunaan big data untuk analisis risiko hingga penerapan kecerdasan buatan, dan dari pengembangan aplikasi mobile untuk peningkatan pengalaman pelanggan hingga integrasi teknologi untuk
meningkatkan keamanan dan transparansi, ada banyak hal menarik yang perlu kita bahas melalui kegiatan ini,”Jelasnya.

Baca Juga:bjb Teken Kerja Sama dengan Asuransi Jasindo

Pihaknya berharap, melalui kegiatan DRiM ini bisa meningkatkan pemahaman para pelaku industri asuransi tentang manajemen risiko digital. Ia mengajak seluruh stakeholder untuk berkolaborasi dan menyambut perubahan di masa depan.

“Transformasi di era internet of things bukan hal mudah dan tidak dapat dilakukan secara individual. Kolaborasi antar pelaku industri, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya adalah kunci untuk mengatasi perubahan ini secara efektif,”ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (IKNB), Ogi Prastomiyono dalam sambutannya menghimbau kepada perusahaan asuransi untuk memiliki data center pemegang polis yang terintegrasi.

Sesuai dengan POJK No.70/POJK.05/2016 dan POJK No. 28/ POJK.05/2022, transformasi yang harus dilakukan harus mencakup berbagai aspek dari operasional, layanan, hingga pengalaman pelanggan.

“Dalam industri asuransi diharapkan adanya Insurtech,
Insurance Hub, Agregator pada digitalisasi sistem perasuransian”kata Ogi.

(Yusuf Mugni)

Berita Terbaru

spot_img