PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Pemuda asal Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat (Jabar), kusnadi mengeluh soal biaya pemeriksaan tes napza.
Labkesda Pangandaran membandrol pemeriksaan tes napza sebesar Rp210 ribu.
BACA JUGA:
Kadinsos Pangandaran Tindaklanjuti Rumah Maman Yang Ambruk Akibat Hujan Deras
Kusnadi mengatakan, pemeriksaan test Napza itu untuk kebutuhan persyaratan lamaran kerja di Morowali, Sulawesi Tengah.
“Untuk pernyataan kesehatan bebas narkoba saja bayarnya Rp210 ribu. Belum lainnya, pokoknya edan lah,” kata Kusnadi.
Ia mengatakan, test tersebut dilakukan beberapa hari lalu di Labkesda Kabupaten Pangandaran.
“Ya saya kan mau kerja ke Sulawesi Morowali. Tapi, baru mau cari pekerjaan malah buang duit. Belum, persyaratan lainnya,” kata Dia.
Awalnya, Ia mengira biayanya tidak terlalu mahal. Paling tidak mengeluarkan uang Rp15 ribu.
“Kalau sekitar Rp50-75 ribu no problem. Bagi saya masyarakat yang mau mencari kerja Rp210 ribu itu terlalu mahal,” ucap Kusnadi.
Ia pun sempat menanyakan kepada pegawai yang bertugas di Labkesda soal tarif test Napza yang terbilang mahal.
“Tapi katanya sekarang ada Perda Kabupaten Pangandaran nomor 8 tahun 2023 tentang retribusi daerah,” ujarnya.
Bukan hanya itu saja, kecewaan Kusnadi bertambah ketika pembayarannya tidak bisa dengan cara di transfer.
BACA JUGA:
Pusdalops BPBD Catat 12 Bangunan Rusak di Pangandaran Akibat Gempa Garut
“Saya kira bisa transfer, tapi katanya enggak bisa dan harus cash. Padahal sekarang kan pelayanan itu digital. Seperti retribusi pariwisata dan pajak itu kan sudah bisa digital,” katanya.
Menanggapi kekecewaan yang dialaminya, Ia meminta Pemda Pangandaran untuk mengkaji kembali terkait Perda yang berhubungan dengan pelayanan.
“Ya, karena tidak semua orang mampu. Saya butuh surat bebas narkoba dari Labkesda untuk kepentingan mencari kerja,” pungkasnya.
(Sajidin/Bambang Fouristian)
, kusnadi mengeluh soal biaya pemeriksaan tes napza.){kind=link}