spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    Jurnalis Nyantri, Momen IJTI Berbagi Ilmu dengan Santri

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Setiap Ramadan, Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Jawa Barat menyempatkan diri nyantri di suatu pesantren. Tahun ini, IJTI Jabar mengikuti kegiatan santri di Pondok Pesantren Sukamiskin, Jalan A.H Nasution, Kota Bandung.

    Kegiatan bertajuk ‘Jurnalis Nyantri’ ini, para jurnalis televisi berbagi ilmu dengan para santri, salah satunya dengan memberikan pelantihan jurnalistik.

    Sesuai memberikan pelatihan kejurnalistikan, mereka juga memberikan santunan kepada marbot masjid di sekitar Ponpes Sukamiskin. Hadir dalam acara itu Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Kadiskominfo Jabar Ika Mardiah dan sejumlah pimpinan redaksi media.

    IJTI
    Jurnalis Nyantri, IJTI Jabar berbagi Ilmu kejurnalistikan dengan santri di Ponpes Sukamiskin Bandung (Ist)

    “Kami berharap melalui kegiatan ini, para santri mendapatkan ilmu yang bermanfaat, mulai dari pengambilan gambar hingga membuat narasi sebuah laporan berita. Apalagi di era media sosial, era informasi digital ini santri harus unggul dalam memberi informasi kepada masyarakat,” kata Ketua IJTI Jabar Iqwan Sabba Romli, Jumat (22/3/2024).

    BACA JUGA: Ketua IJTI Jabar Minta Wartawan Bisa Bertanggungjawab

    Dia berharap kegiatan Jurnalis Nyantri bisa menjadi jembatan antara jurnalis dan santri untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman.

    Pondok pesantren bisa ikut andil menjadi episentrum untuk menyebarkan informasi yang benar, akurat dan lengkap.

    Di sisi lain, jurnalis juga memerlukan pegangan pendidikan agama dalam menjalankan tugas sehari-hari. Selain kode etik yang selalu menyertai tugas jurnalis, agama juga harus menjadi pedoman yang utama.

    “Untuk pers Muslim, Al-quran harus menjadi pegangan, disamping kode etik. Kerja jurnalistik adalah dalam kitab suci Al-quran, dan itu harus menjadi panduan kami semua sehingga mampu member nilai manfaat lebih dalam menyiarkan informasi yang akurat, lengkap dan manfaat,” kata Iqwan.

    Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyambut baik kegiatan Jurnalis Nyantri ini. Menurut dia, kegiatan tersebut bisa menjadi wadah dan jembatan bagi anak muda khususnya santri yang punya bakat dalam dunia jurnalistik.

    “Saya menyambut baik program jurnalis santri ini karena memang banyak anak-anak muda atau santri yang punya bakat menulis, bakat menggunakan kamera atau video atau foto,” kata Bey susai membuka Jurnalis Nyantri edisi ketiga ini.

    Bakat para santri, kata Bey, bisa lebih tereksplorasi lagi. Prinsip-prinsip yang dimiliki santri bisa digunakan dalam tugas sehari-hari jurnalis untuk memberikan informasi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.

    “Apalagi mereka adalah seorang santri, jadi nilai-nilai kebenarannya pasti akan lebih dipegang. Semoga lebih patuh pada norma-norma jurnalistik, memegang teguh prinsip-prinsip jurnalistik dan media ini menjadi patokan masyarakat untuk mencari berita-berita yang benar,” kata dia.

    Jurnalis Nyantri bisa dijadikan sarana memerangi informasi hoak yang masih banyak beredar di masyarakat. Selain pondok pesantren, dia berharap kegiatan serupa juga digelar di sekolah-sekolah.

    Sementara itu, Pengasuh Ponpes Sukamiskin Fahmi Muhammad berharap, kegiatan Jurnalis Nyantri ini bisa memberi pengalaman dan ilmu baru bagi santri.

    Pihaknya mengajak jurnalis untuk ikut dan merasakan langsung menjadi santri. Jurnalis diajak mengikuti seluruh kegiatan santri mulai dari bangun pagi hingga malam hari.

    “Kita mengajak jurnalis juga untuk mengikuti kegiatan santri disini mulai dari bangun tidur hingga malam hari,” kata dia.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img