GARUT,FOKUSJabar.id: Pj Bupati Garut Jawa Barat (Jabar), Barnas Adjidin hadiri pembukaan program Ketahanan Pangan dan Pengembangan Desa Wisata di Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng, Rabu (6/3/2024).
Menurut Barnas, ketahanan pangan merupakan hal penting bagi desa dalam menghadapi risiko kelangkaan pangan.
Sementara pengembangan desa wisata dianggap memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian desa.
BACA JUGA:
KPU Garut Segera Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024
Barnas menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, stakeholder dan masyarakat dalam membangun program tersebut sambil memastikan kondisi keamanan yang terjamin.
“Mari kita sama-sama membangun ini dengan kondusivitas dan keamanan yang terjamin,” kata Pj Bupati Garut.
Barnas mengungkapkan, desa memiliki potensi yang sangat baik untuk dijadikan lokasi wisata.
Karenanya, perlu dipikirkan bagaimana langkah awal hingga pencarian investor untuk memberikan layanan yang baik di objek wisata yang ada.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Garut, Wawan Nurdin mengungkapkan, desa merupakan sebuah entitas yang sangat penting. Karena semua kegiatan biasanya dilaksanakan di desa.
“Dalam rangka pengendalian inflasi daerah, program kita adalah ketahanan pangan. Sumber dananya dari DD (20 persen),” kata Wawan Nurdin.
BACA JUGA:
Pj Bupati Garut: Beras Aman Hingga Pasca-Lebaran
Dia bersyukur atas diluncurkannya ketahanan pangan tingkat kabupaten yang memiliki luas 200 hektar di Desa Tegalgede.
Harapnnya, melalui ketahanan pangan ini bisa membantu Desa Tegalgede menuju desa yang mandiri. Terlebih, terdapat pengembangan desa wisata sebagai etalase dari perekonomian desa.
Kepala Desa Tegalgede, Dona mengatakan. Desanya terdiri dari tiga dusun dengan populasi sekitar 6.281 jiwa.
Menurutnya, Tegalgede telah meraih status desa maju dengan nilai Indeks Desa Membangun (IDM) 0.7987 pada tahun 2023.
“Akses dari kantor kecamatan ke desa wisata 9 km. Dan akses jalan lintas menuju desa wisata 12 km dengan jarak tempuh 1 jam,” ucapnya.
Dona berharap, program ini dapat membawa kemajuan bagi wilayahnya. Terutama dalam pengembangan ekonomi, perdagangan dan kesejahteraan pertanian.
Tujuannya, mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem.
(Bambang Fouristian)