BANDUNG,FOKUSJabar.id: Rencana Pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) atau Tol dalam Kota Bandung kembali bergulir setelah 17 tahun tertunda.
Diketahui BIUTR merupakan salah satu proyek pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sebagai salah satu untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung.
BACA JUGA:
Jusuf Kalla Bersama Istri Takziah ke Almarhum Solihin GP
Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady mengatakan, proyek pembangunan Tol Dalam Kota tersebut sudah masuk dalam RPJM Jabar yang lama.
“BIUTR sebetulnya sudah ada masuk di RPJMD Jabar yang lama. Hanya saja mau eksekusi susah. Butuh dana besar dan gak bisa digunakan APBD Pemprov,” kata Daddy, Selasa (5/3/2024).
Menurutnya, selain memakan biaya yang besar, mangkraknya rencana pembangunan BIUTR selama 17 tahun merupakan persoalan klasik. Yakni terkait dengan pembebasan lahan.
“Klasik sebetulnya. Di mana-mana pembangunan terkait lahan. Itu persoalannya adalah pembebasan. Karena itu tidak murah dan tidak mudah. Jadi bagi saya sepanjang itu infrastruktur lalu lintas, menurut saya itu pasti untuk mengurangi kemacetan (tujuannya). Cuma tadi, tidak murah dan tidak mudah implementasinya,” katanya.
Namun, jika proyek BIUTR tersebut ingin dihidupkan kembali, pemerintah harus melakukan review atau kaji ulang terkait rencana tersebut.
BACA JUGA:
Kota Tasikmalaya Raih Anugerah Sertifikat Adipura
BIUTR rencananya akan dibangun sepanjang 22 hingga 27,3 kilometer dengan 2×2 jalur dan memiliki lebar 3,5 meter.
Diperkirakan tol dalam kota ini mampu dilintasi kendaraan dengan volume 45.000 kendaraan per hari.
“Ini harus dihitung ulang secara realistis. Terutama kaitan dengan lahan (pembebasan) dan FS (feasibility study) juga harus matang. Jadi harus ada review dan dimatangkan lagi. Kira-kira persoalan krusial di mana, terkait apa, titik paling rawan yang masih jadi masalah itu juga di mana. Jadi harus segera dipikirkan solusinya,” pungkas Dia.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)