spot_img
Sabtu 18 Mei 2024
spot_img
More

    BEM ITG Sebut Pj Bupati Garut Pobia Mahasiswa

    GARUT,FOKUSJabar.id: Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Teknologi Garut (BEM ITG), Fahmi Moh Taofik mengaku kecewa terhadap Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin yang tidak merespon surat permohonan audensi yang dilayangkannya per tanggal 1 Februari 2024.

    “Hingga kini Pj Bupati Garut belum bersedia silaturahmi dan audiensi dengan Kami,” kata Fahmi melalui keterangan tertulis yang diterima FOKUSJabar, Selasa (20/2/2024).

    BACA JUGA:

    Al Mashduqi IIBS Garut Lepas 35 Peserta English Immerson Program 2024 ke Malaysia

    BEM ITG memandang bahwa kepedulian Mahasiswa Garut terhadap kondisi daerah tidak terjadi hari ini saja.

    Menurutnya, mahasiswa Garut selalu andil dalam gerakan untuk mengawal isu daerah. Hal itu merupakan bukti kepedulian terhadap kondisi daerah. Begitupun di dalamnya ada Mahasiswa ITG yang diwakili BEM ITG.

    “Kami selalu terlibat dalam pengawalan isu daerah. Itu adalah bukti kepedulian mahasiswa ITG terhadap kondisi Kabupaten Garut. Dan itu terus kami rawat sampai saat ini,” tegas Fahmi.

    Dia menyebut, sejak Barnas Adjidin menginjakan kaki di Kabupaten Garut, hingga kini belum menyapa mahasiswa. Padahal, kita memiliki fasilitas kajian terhadap kondisi Kota Intan.

    “Seharusnya yang disapa terlebih dulu itu mahasiswa. Permasalahan yang terjadi di tiap kedinasan sebetulnya bisa disembunyikan, tapi mahasiswa akan selalu mengkaji dan mengetahui terkait hal tersebut,” ungkapnya.

    “Saya rasa, saat ini Pj Bupati Garut memiliki ketakutan berlebih (pobia) terhadap mahasiswa,” kata Ketua BEM ITG.

    Pihaknya melihat, saat ini Garut masih memiliki banyak permasalahan yang belum tuntas selama satu dekade pemerintahan Rudy-Helmi. Salah satunya adalah kemiskinan ekstrim.

    BACA JUGA:

    Pj Bupati Garut Minta Inspektorat Awasi Program Kegiatan SKPD

    Oleh karena itu, pihaknya ingin melakukan diskusi terkait langkah kongkrit apa yang akan dilakukan Pj Bupati.

    “Kami hanya ingin diskusi terkait dengan kondisi dan permasalahan Garut yang belum tuntas selama satu dekade pemerintahan Rudy-Helmi,” katanya.

    Selain itu, pihaknya juga harus mengetahui sejauh mana Barnas Adjidin memahami kondisi Garut. Baik secara kultural maupun tatanan sosial.

    “Kita harus mengetahui sejauh mana Pak Barnas Ajidin memahami kondisi Garut. Pasalnya, Pj Bupati tidak dipilih oleh masyarakat. Sehingga tidak ada uji gagasan dan uji kelayakan,” ucap Fahmi.

    BEM ITG mengajak seluruh mahasiswa Garut untuk interaktif bersama Pj Bupati. Karena ini merupakan tugas mahasiswa untuk terus mengawal dan menjaga kondisi daerah.

    “Saya rasa perlu suara yang lebih keras atau gelombang gerakan yang lebih besar supaya kami bisa didengar dan di anggap keberadaannya,” katanya.

    Pihaknya berharap, Barnas Adjidin betah dan senang berada di Kabupaten Garut juga bisa bersinergis bersama mahasiswa dalam upaya membangun daerah.

    (Bambang Fouristian)

    Berita Terbaru

    spot_img