spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Debat Cawapres, Popularitas Gibran Unggul di Medsos

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Pemerhati media sosial, Prabu Revolusi, mengungkapkan calon wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka, mendominasi percakapan di media sosial maupun pemberitaan digital saat debat keempat capres cawapres, Minggu (21/1/2024) malam.

    Seperti diketahui, debat tersebut diikuti tiga cawapres, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Debat mengusung tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

    Prabu menjelaskan data tersebut dikumpulkan saat debat sejak pukul 18.00 sampai 22.10 WIB, sebagai bagian mitigasi untuk menghindari munculnya bot-bot di media sosial.

    “Pembicaraan tentang Gibran mendominasi percakapan dan pemberitaan di dunia digital atau media baru hingga 55,4 persen, sementara itu Cak Imin menempati posisi yang kedua dengan persentase sebesar 29,4 persen dan Pak Mahfud di posisi ketiga dengan persentase sebesar 15,2 persen,” ujar dia dalam keterangannya, Senin (22/1/2024).

    BACA JUGA: Penampilan “Buruk” Gibran Menurunkan Simpati Terhadap Paslon 02

    Prabu menjelaskan, secara lebih rinci volume percakapan pascadebat cawapres 2024. Dari data tersebut, ia menunjukkan Gibran Rakabuming Raka menempati total volume percakapan sebanyak 225,063, diikuti Muhaimin Iskandar sebesar 119,425, dan Mahfud MD sebesar 61,522.

    “Adapun penjabaran lebih lanjut yang ia tunjukkan, impresi potensial mengikuti total percakapan yang ada. Artinya Gibran yang memuncaki peringkat pertama secara percakapan turut memimpin impresi potensialnya sebesar 3,1 miliar, diikuti oleh Cak Imin sebesar 2,3 miliar, dan Mahfud MD sebesar 982,7 juta impresi potensial,” jelas dia.

    “Dari data ini kita bisa melihat bahwa Gibran Rakabuming mendominasi perhatian dari publik terutama public yang menyaksikan melalui beberapa platform sosial media maupun pemberitaan online,” sambungnya.

    Terkait sentimen yang muncul dari percakapan digital saat debat berlangsung, Prabu menilai sentimen ini lahir dari pendukung pasangan calon Pilpres 2024.

    “Fanbase tentu akan memberikan sentimen positif apapun yang cawapresnya lakukan, sementara itu akan memberikan sentimen negatif pada cawapres kompetitornya” jelas Prabu sambil menggarisbawahi bahwa sentimen digital sulit dijadikan sebagai sentimen publik secara keseluruhan.

    Prabu menjelaskan, selain volume percakapan ada parameter yang bisa digunakan untuk melihat bagaimana popularitas cawapres di media sosial. Misalnya dari jumlah likes, comment, engagement, maupun reach dari data yang tersedia.

    “Berdasarkan performa digital pada malam pelaksanaan debat cawapres tersebut, menunjukkan bahwa Gibran memenangkan seluruh parameter tersebut,” imbuhnya.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img