BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinkes Kota Bandung menyiagakan 80 tenaga kesehatan, ambulans serta mendirikan posko kesehatan untuk memberikan pelayanan gratis bagi warga terdampak banjir di Kelurahan Braga.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, tenaga kesehatan telah melakukan pelayanan kesehatan bagi warga sesaat setelah banjir yang terjadi pada Kamis (11/1/2024) lalu.
“Kita siagakan ambulans. Kita juga menyiapkan posko kesehatan di Sampono (toko parfum di Jalan Braga). Insya Allah untuk obat-obatan dan peralatan semua lengkap. Kita akan buka posko sampai hari Senin,” kata Anhar.
BACA JUGA:
Pemkot Bandung Segera Perbaiki Rumah Warga Terdampak Banjir Braga
Ia memastikan, para petugas di posko kesehatan berjaga selama 24 jam (3 shift). Jumlah seluruh tenaga kesehatan yakni 80 orang.
“Biasanya kasus-kasus gangguan kesehatan muncul beberapa hari setelah kejadian. Kita standby terus dan kalau diperlukan, kita perpanjang. Tiap kali tugas minimal 4 orang, satu hari 3 shift. Total ada 70-80 orang ditambah yang turun ke lapangan sekitar 10 orang tergantung situasi,” katanya.
Anhar mengungkapkan, posko kesehatan Dinkes telah melayani 158 pasien selama 3 hari. Sebanyak 2 pasien dirujuk ke rumah sakit akibat tertusuk paku dan tergigit ular.
“Sejak Kamis malam kami melayani 40 pasien. Jumat kemarin ada pasien 89 orang dan 2 pasien dirujuk ke RSHS. Satu tertusuk paku satu lagi terkena gigitan ular. Hari ini ada 29 orang pasien. Alhamdulillah tidak ada yang dirujuk,” ungkapnya.
Rata-rata, warga yang datang ke posko kesehatan mengeluh demam, diare dan gangguan pernapasan. Ada pula lansia yang mempunyai penyakit berat seperti Jantung dan Darah Tinggi.
BACA JUGA:
Pemkot Bandung, Warga dan Relawan Bersihkan Lokasi Banjir
“Demam, diare, ada juga gangguan pernapasan karena stress. Keluhannya lansia ada yang jantung, darah tinggi dan lainnya. Insya Allah semua obatnya kita siapkan,” ucapnya.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan seluruh biaya bagi warga yang sakit akibat banjir ditanggung oleh pemerintah melalui Universal Health Coverage (UHC).
(Yusuf Mugni/Bambang Fouristian)