JAKARTA,FOKUSJabar,id: Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut capres nomor urut satu, Anies Baswedan, banyak berbohong pada sesi debat capres putaran tiga pada Minggu (7/1/ 2024).
Salah satu narasi bohong yang dimaksud Dahnil yaitu soal anggaran Rp700 triliun, yang disebut Anies digunakan untuk membeli alutsista Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Ia menjelaskan pada 2023, Kemhan memperoleh anggaran senilai Rp131 triliun. Sedangkan, yang digunakan untuk belanja alutsista sekitar Rp30 triliun pada 2023.
Dalam anggaran itu juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit hingga perawatan alutsista.
BACA JUGA: Kominfo Tegur X dan Meta soal Iklan Judi Online
“Alhasil, kan diklarifikasi juga oleh para jubirnya (Anies). Mereka bilang maksud Pak Anies (anggaran untuk beli alutsista) bukan Rp700 triliun. Tapi angka itu merupakan akumulasi dari 2020 hingga 2024,” ujar Dahnil, Kamis (11/1/2024).
“Tapi itu kan gak disebutkan (di sesi debat) karena kalimat yang disebut oleh Mas Anies adalah belanja alutsista bekas sebesar Rp700 triliun. Publik sudah mendengarkan pernyataan bohong itu,” sambungnya.
Dahnil juga mengklarifikasi akumulasi anggaran yang diterima Kemhan sejak 2020 hingga 2024 tidak mencapai Rp700 triliiun. Totalnya, menurut dia, hanya mencapai Rp697 triliun.
“Jangan lupa, itu bukan sekadar untuk belanja alutsista. Itu untuk kepentingan belanja semua kepentingan Mabes TNI dan tiga matranya,” kata dia, melansir IDN.
Lebih lanjut, politikus Partai Gerindra itu menyebut, kebohongan yang telah disebarkan Anies adalah perbuatan bengis dan sengaja untuk menjatuhkan capres nomor urut tiga, Prabowo Subianto.
“Pernyataan Mas Anies bengis dan jahat, hanya untuk tujuan menjatuhkan Pak Prabowo (di debat), kemudian menggunakan data palsu dan bohong,” kata Dahnil.
Pernyataan Dahnil ditanggapi dengan cukup sengit oleh juru bicara di Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Teguh Juwarno.
Ia menyebut apa yang disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta pada debat capres adalah hal-hal tata kelola di Kemhan. Anies pun pasti akan mendapatkan masukan dari anggota Dewan Pakar dan pegiat demokrasi.
“Yang disampaikan adalah persoalan-persoalan yang menyangkut kepentingan publik,” ujar Teguh di Jakarta, Kamis (11/1/2024).
Bila ada pernyataan Anies yang dinilai keliru, kata Teguh, seharusnya Prabowo yang masih menjabat sebagai Menhan aktif menjelaskan di forum debat.
“Tinggal dijelaskan saja mana yang benar. Sesederhana itu saja.Bukan kemudian dengan membawa ke ranah personal dengan menggunakan kata-kata ‘omon-omon’, ‘profesor’. Kita semua tahu Mas Anies belum menyandang gelar profesor. Itu adalah ungkapan nyinyir untuk menunjukkan ketidaksenangan,” sambung dia.
Sementara, terkait penyampaian anggaran senilai Rp700 triliun, Teguh menjelaskan, itu adalah anggaran 2020 hingga 2024. Poinnya, kata dia, ada di akurasi.
Ia juga mengatakan nominal itu masih bertambah karena ada utang luar negeri Kemhan yang nilainya mencapai 25 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp380 triliun.
“Yang diulang-ulang oleh Dahnil sebagai sebuah kebohongan itu kan akurasi. Jangan lupa bahwa Prabowo pernah menyampaikan sesuatu yang identik dengan dunia pesantren ketika dia menyebut persoalan teroris di Ploso. Mungkin maksudnya Poso, dan itu slip of tongue. Kami bisa memahami hal itu sebagai sebuah satu situasi debat yang bisa saja terjadi,” tutur Teguh.
(Agung)