BANDUNG,FOKUSJabar.id: PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) mengadakan Festival #WeArePERSIB di GOR C-Tra Arena Cikutra, Kota Bandung, Jumat (5/1/2024).
Kegiatan ini digelar sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih atas rampungnya penelitian Hari Jadi Persib.
Seperti diketahui, Tim Peneliti Hari Jadi Persib sudah menyerahkan hasil risetnya kepada PT PBB pada 17 Desember 2023 lalu.
BACA JUGA: Dipanggil Timnas Indonesia, Kiper Persib U-18 Siap All Out
Naskah akademik tersebut diterima CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita dari Ketua Tim Peneliti Hari Jadi Persib, Kunto Sofianto.
Pada kegiatan tersebut, selain doa bersama, diserahkan juga santunan kepada mantan pemain Persib, beasiswa buat keluarga legenda dan pemain Akademi Persib berprestasi.
“Kita semua bersyukur masih bisa merawat dan menjaga nama besar Persib hingga saat ini. Sepanjang sejarah, Persib juga telah melalui berbagai hal yang tak lepas dari dukungan dan jasa banyak pihak,” kata Wakil Komisaris PT PBB, Komjen Pol (Purn.) Rudy Sufahriadi.
BACA JUGA: Bank Indonesia Sambut Baik Keseriusan Pemkot Tasikmalaya Menangani Inflasi
“Karena itu, kami pun berterima kasih kepada mereka yang telah berjasa merawat dan mempertahankan nama besar Persib,” ucapnya menambahkan.
CEO PT PBB, Glenn T. Sugita mengatakan, naskah akademik hari jadi Persib berawal dari keresahan publik, terutama jurnalis dan para pegiat literasi, yang ditangkap oleh tim peneliti.
Sehingga, oleh tim peneliti keresahan publik itu dikomunikasikan dengan PT PBB. Manajemen Persib sendiri menyambut baik riset tersebut.
Sebelum melakukan riset, Persib dan tim peneliti melakukan beberapa kali focus group discussion (FGD) dengan banyak kalangan, dari mulai tokoh masyarakat seperti mantan Ketua Umum Persib di era amatir, H. Dada Rosada, budayawan, sejarawan, pegiat literasi, jurnalis, perwakilan Bobotoh, PSSI Jawa Barat dan PSSI Kota Bandung.
“Tim peneliti merekomendasikan untuk segera melakukan riset dan hal itu disetujui Persib. Setelah menghimpun pandangan dan pendapat dari pihak-pihak terkait, tim peneliti semakin mendalami risetnya,” ujarnya.
“Hasil riset, tim peneliti menemukan beberapa titimangsa yang menjadi opsi hari jadi Persib. Namun, data yang dianggap kuat sebagai cikal bakal embrio Persib adalah di tanggal 5 Januari 1919,” jelas Glenn.
Sementara itu, usulan tanggal 5 Januari 1919 sendiri didasarkan pada fakta sejarah bahwa BIVB sebagai cikal bakal embrio Persib merupakan satu dari 7 bond pendiri PSSI pada 19 April 1930.
“Melihat fakta sejarah ini, logikanya kelahiran PERSIB sebelum pendirian PSSI. Hal itu juga sama seperti penetapan tanggal kelahiran 6 bond pendiri PSSI lainnya.
Pada saat pendirian, kecuali PSM Mataram, semuanya masih menggunakan nama cikal bakal klub yang berbahasa Belanda. Mereka baru berubah pada tahun 1950-an,” ucap Glenn.
Keenam bond pendiri PSSI lainnya yaitu Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) yang berubah menjadi PPSM Magelang pada tahun 1930, Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) yang menjadi Persis Surakarta pada 12 Mei 1933.
Kemudian Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) yang menjadi Persibaya pada 1943 dan Persebaya (1959), Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ) menjadi Persija pada 1950, Madioensche Voetbal Bond (MVB) menjadi PSM Madiun pada 1930 dan PSM Mataram menjadi PSIM Yogyakarta pada 27 Juli 1930.
Meski Persib merupakan hasil fusi dua bond, tim peneliti berpendapat, hari lahir bisa ditetapkan dari pendirian bond cikal bakal embrio Persib.
“Mau tanggal berapapun hari lahir Persib, sebenarnya kita tidak ada masalah. Namun, penelitian ini perlu dilakukan karena kita ingin meluruskan dan mencari kebenaran sejarah hari lahir Persib” tegasnya.
(Arif/Anthika Asmara)