CIAMIS,FOKUSJabar.id: HIV/AIDS tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan global. Termasuk generasi Z yang semakin terhubung dan terpapar informasi.
Meskipun ada peningkatan kesadaran, generasi Z masih perlu memahami bahaya dan dampaknya secara mendalam.
Oleh karena itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Ciamis terus berupaya melakukan pencegahan dengan melakukan sosialisasi yang bertajuk “Sosialisasi Penanggulangan serta Cagah Penyebaran HIV/AIDS di Gen Z” bertempat di SMPN Ciamis, Rabu (13/12/2023).
BACA JUGA: Ketua PN Ciamis Vivi Purnamawati Pindah Tugas ke PN Metro Lampung
Ketua KPA Ciamis, Andi Ali Fikri mengatakan, selain membentengi diri dari pengaruh negatif di lingkungan, siswa juga harus mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hal itu sebagai bentuk perlindungan diri dan meningkatkan ketaqwaan.
“Setiap langkah kita harus menanamkan keimanan. Karena pada dasarnya semua yang terjadi di dunia ini berdasarkan kehendak Allah SWT,” kata dia.
Andi juga mengingatkan para siswa terkait bahaya pengaruh media sosial. Menurutnya, medsos bisa memberikan pengaruh positif dan negatif bagi para generasi Z.
BACA JUGA: Wakil Bupati Ciamis Apresiasi Dedikasi Doervoer dalam Kegiatan Sosial
“Sosmed itu memiliki pengaruh yang sangat besar. Bisa mempengaruhi otak bawah sadar termasuk mempengaruhi siswa untuk melakukan hal yang berpotensi menyebabkan HIV/AIDS,” ucapnya.
Kepala SMPN 1 Ciamis, Wawan Hermawan mengaku sangat beruntung dan mengapresiasi dengan sosialisasi tersebut.
Senada, dia juga sangat mewaspadai bahaya media sosial di lingkungan generasi Z.
Oleh karena itu, hal tersebut merupakan tanggungjawab bersama antara guru, orang tua dan siswa untuk mencegah HIV/AIDS yang pengaruhnya dapat tersebar di media sosial.
“Pihak sekolah tentunya tidak bisa melakukan upaya pencegahan itu sendiri. Tapi perlu adanya dukungan dari orangtua siswa yang mendidik anaknya di rumah. Para siswa harus lebih selektif dalam bermain sosmed,” jelasnya.
HIV/AIDS dapat menyebar melalui kontak seksual tanpa perlindungan.
Generasi Z yang sering terpapar informasi seksual dari media, perlu memahami pentingnya penggunaan kondom dan praktek seks yang aman.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya HIV/AIDS.
– Kurangnya Kesadaran dan Pengujian
Beberapa anggota generasi Z mungkin kurang menyadari risiko mereka terhadap HIV/AIDS. Penting untuk mendorong pengujian rutin agar dapat mendeteksi infeksi lebih awal, memungkinkan penanganan yang lebih efektif.
– Stigma Sosial dan Diskriminasi
Orang dengan HIV/AIDS masih sering menghadapi stigmatisasi sosial dan diskriminasi. Generasi Z perlu memainkan peran dalam mengurangi stigma ini dengan meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap individu yang hidup dengan HIV/AIDS.
– Penggunaan Narkoba dan Jarum Suntik
Penggunaan narkoba melalui jarum suntik dapat menjadi sumber penyebaran HIV. Edukasi tentang risiko ini perlu diintensifkan untuk mencegah penularan melalui praktik tersebut.
BACA JUGA:
Soal MTQ, Ini Pesan Bupati Ciamis
– Ketidaksetaraan Akses Terhadap Perawatan Kesehatan
Masih ada ketidaksetaraan akses terhadap perawatan kesehatan di berbagai wilayah. Generasi Z harus berpartisipasi dalam advokasi untuk menyediakan layanan kesehatan yang setara dan terjangkau bagi semua.
– Perilaku Berisiko di Kalangan Remaja
Beberapa remaja mungkin terlibat dalam perilaku berisiko, seperti hubungan seks tanpa pengaman atau penggunaan narkoba, meningkatkan risiko terhadap HIV/AIDS. Penting untuk memberikan edukasi yang memotivasi mereka untuk membuat pilihan yang lebih sehat.
– Perubahan Gaya Hidup dan Prioritas Kesehatan
Generasi Z cenderung mengalami perubahan gaya hidup dan prioritas seiring bertambahnya usia. Penting untuk terus membangun kesadaran tentang risiko HIV/AIDS, bahkan ketika fokus mereka berpindah.
Menghadapi bahaya HIV/AIDS memerlukan pendekatan holistik, melibatkan edukasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan individu. Generasi Z memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan positif dalam mengatasi tantangan ini melalui kesadaran, edukasi, dan dukungan bersama.
(Fauza/Anthika Asmara)