Kamis 12 Desember 2024

Bank Jambi jadi BPD ke-4 Menjadi Anggota KUB bank bjb

SURABAYA,FOKUSJabar.id: bank bjb kembali mendapat tambahan calon anggota Kelompok Usaha Bank (KUB), yakni Bank Jambi, setelah sebelumnya Bank Bengkulu, Bank Sultra, dan Bank Maluku Utara (Malut).

Bank Jambi menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) keempat yang berproses menjalin komitmen sinergi KUB dengan bank bjb.

Mengawali komitmen sinergi KUB termasuk rencana penyertaan modal, bank bjb dan Bank Jambi melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Non Disclosure Agreement (NDA) pada 30 November 2023 di Surabaya.

Penandatanganan ini merupakan bagian dari acara Focus Discussion Group (FGD) Pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) BPD dan Konsolidasi Perbankan Daerah yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan mengundang beberapa BPD calon perusahaan induk dan BPD yang masih memiliki modal inti di bawah Rp3 trilyun di Hotel JW Marriot Surabaya.

MoU di dilakukan oleh Dirut bank bjb Yuddy Renaldi dan Peltu Dirut Bank Jambi Khairul Suhairi. Hadir juga Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota Dewan Komisioner OJK Dian Ediana Rae beserta jajaran, Komisaris Utama Independen bank bjb Farid Rahman, Direktur Keuangan bank bjb Nia Kania dan Komisaris Utama Bank Jambi Emilia beserta jajaran. Kerja sama ini menandai langkah penting dalam sejarah kedua bank.

Bank jambi
Bank Jambi jadi BPD ke-4 Menjadi Anggota KUB bank bjb (Ist)

Selanjutnya akan dilakukan proses due diligence dan valuasi saham sebelum lanjut ke penyertaan modal, sehingga nantinya bank bjb akan menjadi salah satu Pemegang Saham Pengendali Bank Jambi bersama-sama Pemerintah Provinsi Jambi.

Saat ini, komitmen penyertaan modal masih dalam proses pembahasan. Namun nilai penyertaan tersebut tidak akan terlalu besar, karena Pemprov Jambi akan tetap menjadi pemegang saham terbesar.

BACA JUGA: bank bjb Perpanjang PKS Layanan Perbankan dengan Mabes TNI

Proyeksi nilai penyertaan modal bank bjb akan disesuaikan, sepanjang memenuhi syarat pengendalian sesuai peraturan OJK sehingga Bank Jambi mendapatkan persetujuan untuk efektif menjadi anggota KUB bank bjb sekaligus perusahaan anak dari bank bjb.

Berdasarkan POJK 12/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, BPD wajib meningkatkan modal intinya minimal Rp3 trilyun paling lambat 31 Desember 2024, atau cukup memiliki Rp1trilyun sepanjang BPD tersebut efektif tergabung menjadi anggota dari KUB.

Jika tidak dapat terpenuhi, maka BPD tersebut wajib menyesuaikan bentuk usahanya menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sehingga BPD yang memiliki modal inti di bawah Rp3 trilyun tersebut akan berpacu dengan waktu yang tersisa 13 bulan.

bank bjb sebagai BPD terbesar dan salah satu bank sistemik di Indonesia, telah ditunjuk OJK menjadi salah satu anchor bank untuk dapat menjadi Induk KUB bagi BPD. Dengan kesamaan ekosistem, bank bjb memiliki pengalaman dan pemahaman yang mendalam saat dahulu bertransformasi dari bisnis model BPD yang konvensional menjadi lebih advanced sesuai perkembangan terkini.

Pengetahuan tersebut dapat dibagikan kepada seluruh anggota KUB melalui sinergi dan kolaborasi, sehingga dapat meningkatkan daya saing untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan dapat mendorong pembangunan ekonomi daerah, terutama pada pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta pembiayaan proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Inisiatif KUB ini pun merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat posisi BPD secara grup perbankan dalam industri perbankan nasional. Dengan total aset seluruh BPD di Indonesia per September 2023 sebesar Rp945,7 trilyun, BPD yang solid dapat menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pada kesempatan tersebut, Bank Jambj pun menandatangani nota kesepahaman dalam kerangka KUB dengan Bank Lampung.

Bank Jambi adalah salah satu BPD dengan kinerja ciamik. Total Aset per 30 September 2023 sebesar Rp12,4 trilyun, dimana Total Kredit mencapai Rp8,5 trilyun dengan NPL 1,85 persen. ROE pun tercatat sebesar 17,67 persen, yang mencerminkan tingkat profitabititas yang sangat baik.

Bank Jambi juga merupakan salah satu BPD yang memiliki unit usaha syariah (UUS) berkinerja baik, dengan total aset sebesar Rp1,1 Trilyun dengan ROA 2,97 persen dan NPF 0,32 persen.

UUS bank Jambi dapat bersinergi dengan bank bjb syariah yang telah lebih dahulu menjadi anggota KUB bank bjb sehingga dapat memperkuat kekuatan penetrasi di market perbankan syariah.

Dirut bank bjb Yuddy Renaldi menyebut bahwa kolaborasi yang dilakukan sangat penting dan harus dilakukan BPD dalam berinovasi, bertranformasi untuk bisa bersaing di industri perbankan. bank bjb yang sarat pengalaman dalam melakukan berbagai langkah strategis serta menjadi pionir berbagai aksi korporasi BPD, dapat berbagi pengalaman tersebut kepada sesama BPD untuk tumbuh kembang dan besar bersama.

bank bjb, kata Yuddy, selalu siap bersinergi dan berkolaborasi meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan pemerintah daerah dengan semangat saling memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.

Dia mencontohkan, pada proses menuju KUB dengan Bank Jambi, sudah dilakukan berbagai kerja sama bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak. Antara lain, bank bjb menjadi bank sponsor untuk melakukan pengelolaan likuiditas Bank Jambi dan UUS Bank Jambi pada Bank Indonesia dalam rangka penyelenggaraan transaksi BI-Fast.

Selain BI Fast, berbagai sinergi dan inisiasi kerja sama lainnya sudah dapat di mulai dan dikembangkan segera tanpa menunggu KUB efektif terlebih dahulu, sehingga dampak positif sinergi dapat dirasakan segera dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sinergitas perbankan yang dapat dilakukan dengan Bank Jambi di berbagai bidang di antaranya bidang pembiayaan dalam bentuk kredit sindikasi, pengembangan berbagai layanan digital kepada nasabah melalui platform “DIGI Mobile” ataupun mempermudah layanan pemerintah daerah.

Layanan itu, seperti pembayaran pajak kendaraan bermotor online bjb e-samsat, pembayaran PBB online, bjb e-tax termasuk menggunakan infrastruktur IT yang telah dimiliki bank bjb. Kemudian, bank bjb juga memiliki bjb University yang merupakan Corporate University bank bjb, yang dapat dipergunakan untuk pengembangan SDM bersama.

“Masih banyak bidang lain yang dapat disinergikan, di mana kami percaya bahwa langkah ini akan menghasilkan manfaat yang signifikan bagi kedua bank, meningkatkan nilai bagi pemegang saham, dan memberikan layanan yang lebih baik bagi nasabah,” kata Yuddy.

Saat ini bank bjb masih membuka peluang kerja sama dengan BPD lain di Indonesia, dengan prinsip untuk kemajuan bersama serta saling menguntungkan.

Dengan total aset bank bjb (bank only) per September 2023 sebesar Rp168,7 trilyun dan seluruh proses pengembangan KUB dapat berjalan dengan lancar serta mendapatkan persetujuan OJK, maka struktur KUB bank bjb akan terdiri dari 5 bank, yaitu bank bjb syariah, Bank Bengkulu, Bank Sultra, Bank Maluku Malut dan Bank Jambi, dengan kontribusi tambahan total aset anggota KUB mencapai Rp55,4 trilyun serta jaringan yang tersebar di 18 Provinsi dari Indonesia bagian Barat sampai Indonesia bagian Timur.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img