BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung tengah melakukan metode pengembangan telur nyamuk wolbachia di sejumlah kelurahan Kecamatan Ujungberung. Hal itu dilakukan untuk menekan kasus demam berdarah Deangeu (DBD) di Kota Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung, Yoel Yosaphat mengatakan bahwa langkah menekan angka kasus DBD dengan nyamuk wolbachia merupakan hal yang positif. Apalagi, Kota Bandung merupakan wilayah dengan angka kasus DBD tertinggi di Jawa Barat.
BACA JUGA:
“Saya dapat informasi maksudnya baik, buat mengurangi DBD. Kita sebagai warga kota Bandung tidak tertutup oleh inovasi,” kata Yoel saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (17/11/2023).
Meski begitu, program pengembangan nyamuk wolbachia harus diiringi dengan sosialisasi intensif kepada masyarakat untuk menghindari salah paham bahkan penolakan. Menurutnya, masyarakat Kota Bandung saat ini masih awam terkait manfaat dari nyamuk wolbachia.
BACA JUGA:
“Dinkes perlu sosialisasi lebih karena masih adaa banyak pertanyaan mengenai itu, bagaimana jika bakteri Wolbachia itu masuk ke manusia ada efek samping tidak. Ini kan uji coba di kota Bandung, apakah ada efek samping tidak,”ucapnya.
Selain itu, Dinkes Kota Bandung juga perlu melakukan publikasi hasil kajian ilmiah terkait penggunaan nyamuk wolbachia. Dinkes harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman terkait implementasi program tersebut.
“Ini yang perlu ada sosialisasi edukasi, perlu banyak orang tahu mengenai budidaya nyamuk Wolbachia itu. Kita perlu informasi lebih lanjut, karena maksudnya baik jangan sampai caranya salah,”ungkapnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)
 Kota Bandung tengah melakukan metode pengembangan telur nyamuk wolbachia di sejumlah){kind=link}