CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pemerintah Desa Mekarsari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis, Jawa Barat meminta kepada pemerintah Kabupaten Ciamis menerjunkan alat berat untuk membersihkan material tanah pasca kejadian longsor di irigasi Nanggela, Rabu (15/11/2023).
Kepala Desa Mekarsari Tarjo mengatakan, sejak kejadian tebing longsor yang menimbun saluran irigasi Nanggela sampai saat ini sudah hampir dua puluh hari namun material longsoran belum bisa dibersihkan semuanya karena hanya mengandalkan alat seadanya.
“Kami dan masyarakat sudah berusaha mengevakuasi material longsoran yang menimbun saluran irigasi itu secara gotong royong dengan menggunakan cangkul dan linggis namun tidak efektif,” katanya.
BACA JUGA: Tegas, Bupati Ciamis Larang P3K Selingkuh
Tarjo menuturkan, karena evakuasi dengan alat seadanya maka material longsoran yang menimbun dan menutupi saluran irigasi Nanggela tidak bisa diangkat secara sempurna bahkan masih menumpuk menutupi saluran irigasi itu.
“Kami memerlukan alat berat supaya evakuasi material longsoran bisa secepatnya ditangani agar aliran air bisa normal kembali,” ucapnya.
Tarjo melanjutkan, karena saat ini saluran irigasi Nanggela tersebut masih tertutup timbunan material longsoran maka aliran air ke ratusan hektar sawah dan kolam warga yang berada di sebelah timur titik longsoran tidak bisa teraliri air.
“Ribuan hektar sawah dan sejumlah kolam milik warga untuk saat ini terancam kekeringan walaupun saat ini sudah memasuki musim hujan,” katanya.
BACA JUGA: Caleg DPR RI Dapil Jabar X, Iwan Bule Serahkan Bantuan Mobil Ambulance Untuk Masyarakat Ciamis
Tarjo menambahkan, timbunan material longsoran yang menutupi saluran irigasi Nanggela tersebut ada dua titik dengan panjang tebing yang longsor 50 meter dan 30 meter.
“Kalau tidak segera ditangani kerugian besar akan dialami para petani yang sawah nya tidak teraliri air dari saluran irigasi Nanggela itu,” ujar dia.
(Husen Maharaja/Anthika Asmara)
