TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Rute penerbangan pesawat udara dari Lanud Wiriadinata Tasikmalaya ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta dengan pesawat Citilink berhenti.
Berhentinya operasi penerbangan pesawat udara sudah berlangsung hampir satu bulan lebih, sebelumnya dalam satu minggu hanya ada satu kali penerbangan.
Dari informasi yang dihimpun saat ini Pemkot Tasikmalaya sedang mencari investor untuk mengaktivasi kembali bandara udara Wiriadinata Tasikmalaya.
BACA JUGA: Citilink Resmi Terbang dari Lanud Wiriadinata Tasikmalaya
Sejumlah pihak pun menyayangkan dan menyesalkan berhentinya beroperasi penerbangan pesawat udara rute Tasikmalaya -Jakarta tersebut, padahal sangat membantu.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Tasikmalaya Arif Hidayat Putra mengaku kaget dan terkejut saat mendengar rute penerbangan Tasikmalaya – Jakarta berhenti tiba-tiba.
“Sungguh kita sayangkan, akses penerbangan pesawat dari Lanud Wiriadinata Tasikmalaya ke Halim Perdanakusuma Jakarta berhenti, ini tentu dapat mengurangi kunjungan orang ke Tasikmalaya,” kata Arif Selasa (14/11/23).
Ia pun mengaku, saat pembukaan rute penerbangan Tasikmalaya-Jakarta, HIPMI Kota Tasikmalaya turut membantu mempromosikan ke sejumlah kalangan agar penerbangan udara diketahui dan dikenal masyarakat luas.
“ini tentu sangat di sayangkan, padahal tadinya ini menjadi sebuah harapan baru bagi perkembangan dan kemajuan di daerah Tasikmalaya dan daerah-daerah lainnya di wilayah Priangan Timur,” katanya.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Prioritaskan Penataan PKL di Tiga Wilayah
Pihaknya mengaku, siap mendorong pemerintah daerah dan pengusaha maskapai Citilink agar dapat membuka kembali akses penerbangannya lagi .
“Ini harus dibuka lagi, harus, harus atuh, sayang kalau sampai berhenti, ini bisa membantu membangkitkan ekonomi dan pengusaha di daerah,” ujarnya.
Tanggapan juga disampaikan Sekjen Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tasikmalaya Asep Soeryana, berhentinya beroperasi rute penerbangan pesawat udara Tasikmalaya – Jakarta, menjadi sebuah kemunduran, padahal untuk membuka rute, butuh perjuangan yang cukup lama.
“Saya sendiri termasuk teman-teman pengusaha hotel di Kota Tasikmalaya sangat menyayangkan sekali rute penerbangan yang sudah dibuka namun akhirnya terpaksa berhenti mendadak,” ujarnya.
Ia mengaku, saat pembukaan rute, semua pihak merasa gembira dan senang dengan ada pesawat langsung Tasikmalaya – Jakarta.
“Awalnya kita dari PHRI senang ada akses pesawat yang lebih cepat, berharap kunjungan ke Tasikmalaya akan meningkat, penginapan hotel bisa penuh, namun pesawatnya berhenti, otomatis tingkat kunjungan mungkin berkurang,” kata dia.
(Seda/Anthika Asmara)