spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    4 WNI Berhasil Keluar dari Gaza Menuju Mesir

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengonfirmasi ada lima orang, anggota keluarga Abdullah Onim, yang sudah dievakuasi dari Gaza ke Mesir via perbatasan Rafah.

    Sebanyak lima orang yang dievakuasi merupakan empat Warga Negara Indonesia (WNI) dan satu istri WN Palestina sudah berhasil dievakuasi.

    “Alhamdullillah, puji syukur, pada 2 November 2023 sekitar pukul 19.00 waktu Mesir atau sekitar pukul 00.00, 3 November 2023 waktu Indonesia, empat WNI dan satu istri telah berhasil dievakuasi dari Gaza dan sudah tiba di Rafah. Saat ini, saya mendapat laporan bahwa mereka sudah tiba dengan selamat di Kairo, Mesir,” kata Retno, dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (3/11/2023).

    Persiapan evakuasi sebenarnya telah dilakukan per 1 November 2023. Namun karena kondisi yang tidak kondusif, para WNI terpaksa kembali ke rumahnya masing-masing.

    BACA JUGA: Israel Akui Pasukan Hamas Semakin Terlatih dalam Bertempur 

    “Pada 2 November, dari sejak pagi hari, kami coba lagi lakukan evakuasi. Namun, gagal lagi karena situasi tidak memungkinkan. Sekali lagi, sebagaimana pernah saya sampaikan, keselamatan para WNI adalah prioritas,” ucap Retno, nelansir IDN.

    Retno menekankan evakuasi WNI dari Gaza ke perbatasan Rafah tidak mudah. Para WNI sempat bolak-balik dari perjalanan ke rumahnya lagi karena situasi tidak aman.

    “Ingin saya sampaikan, rumah sakit Indonesia ada di utara Gaza. WNI yang berhasil kami keluarkan juga di utara Gaza, dan harus melakukan perjalanan ke bawah yaitu Rafah. Lalu, pada 1 November, berusaha ke bawah kemudian harus naik lagi. Demikian juga, pada 2 November pagi hari sudah berupaya, kemudian harus kembali,” ujar Retno.

    Retno mengungkapkan perjalanan dari Rafah ke Kairo kurang lebih menempuh waktu tujuh jam dengan jarak sekitar 367 kilometer. Sejumlah tantangan juga dihadapi, ketika sambungan komunikasi yang kurang prima.

    “Yang lebih menyulitkan dari proses evakuasi ini antara lain adalah karena komunikasi selalu on and off. Sambungan komunikasi kadang dapat dipergunakan. Dalam banyak waktu, tidak dapat dipergunakan,” tutur dia.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img