BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemkot Bandung Jawa Barat (Jabar) membuka peluang pemanfaatan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cibeureum Kabupaten Sumedang.
Hal itu sebagai salah satu solusi pembuangan sampah akhir Kota Bandung.
BACA JUGA:
Jatuh dari Ketinggian 8 Meter, Seorang Pekerja di Gedung Sate Patah Tulang
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengaku, saat ini tengah berkoordinasi dengan Pemkab Sumedang untuk menggunakan TPSA Cibeureum.
“Ada opsi lain di Sumedang (TPSA Cibeureum). Mudah-mudahan disetujui Pj Bupati karena sampah sudah menumpuk,” kata Bambang di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana, Kamis (2/11/2023).
Selain itu, pihaknya juga terus mendorong adanya peningkatan pengolahan sampah mandiri di berbagai cluster sebagai upaya penanggulangan di hulu.
“Kita juga sudah mulai menekan dan memastikan pengelolaan sampah di beberapa cluster. Seperti pasar, pendidikan, rumah sakit, mall dan restoran. Tinggal menghitung besar volume yang bisa kita lakukan (pengolahan). Sebagai sebuah gambaran, sampai dengan saat ini kedaruratan yang ada di Kota Bandung masih terjadi,” ungkapnya.
Saat ini, status kedaruratan sampah di Kota Bandung diperpanjang sampai 26 Desember 2023.
BACA JUGA:
Penataan PKL Basemen Alun-alun Bandung Rampung Bulan Ini
“Sekarang sudah ada fenomena baru dibuang dipinggir jalan. Hari ini ada upaya baru tetap pengolahan di hulu kita fokus. Ada pengolahan baru di hilir (upaya menggunakan TPSA Cibeureum),” katanya.
Sekda Kota Bandung sekaligus Ketua Harian Satgas Darurat Sampah, Ema Sumarna mengatakan, luas lahan di TPSA Cibeureum Sumedang sekitar 10 hektar.
Ia mengakui, awalnya Pemkot berencana menggunakan TPA Cijeruk. Namun urung dilakukan karena adanya resistensi yang tinggi.
“Cijeruk resistensinya cukup tinggi. Karena di sana ada 10 hektar dan itu sudah berjalan. Mudah-mudahan disetujui oleh Pj Bupati. Supaya di masa darurat kita bisa maksimal penanganannya,” kata Ema.
BACA JUGA:
35 Ribu Ton Sampah Tertahan, Ini Langkah Pemkot Bandung
Ema menyebut, saat ini Pemkot Bandung terus mendorong seluruh cluster pengelolaan sampah dapat berjalan secara optimal.
Selain itu, akan mendorong pengoperasionalan pengolahan sampah sementara di Gedebage. Rencananya, lahan di Gedebage akan digunakan untuk pengolahan sampah pasar.
“Kita akan segera dorong pengolahan sampah sementara. Gedebage untuk sampah pasar. Dalam satu hari, sampah dari 37 pasar 160 ton. Ini dalam 2 minggu harus ada perkembangan,” ungkapnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)