Rabu 8 Januari 2025

Program Pembangunan Smart Province di Jabar Ditandatangani

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat (Jabar) dan Kementerian Kominfo menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) tahap IV Penyusunan Masterplan Smart Province di Bandung, Selasa-Rabu (24-25/10/2023).

Bimtek dilaksanakan bersama perwakilan Kelompok Kerja Smart Province di Perangkat Daerah dan Tim Pelaksana Smart Province di  Jabar.

BACA JUGA:

Lampaui Target, Bey Machmudin Apresiasi Baznas Jabar

Dalam kegiatan tersebut, berlangsung penandatanganan komitmen bersama program dan rencana aksi pembangunan di Jabar oleh perwakilan OPD.

Plh Pj Sekda Jabar, Eni Rohyani mengatakan, Jabar harus berbangga karena menjadi provinsi terpilih untuk pilot project pelaksanaan Smart Province.

“Jabar dan Yogyakarta menjadi pilot project. Jabar cukup menantang karena memiliki 27 Kabupaten/Kota,” ujarnya.

“Ini juga sesuai dengan visi Jabar sebagai provinsi digital dalam semua pelayanan publik,” Eni menambahkan.

Menurut Eni, keberadaan dokumen masterplan yang sudah ditandatangani perwakilan OPD Jabar dapat memastikan arah pembangunannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dia berharap, ini menjadi acuan sinergitas kabupaten dan kota dalam membangun smart province.

“Dibutuhkan komitmen seluruh OPD  dalam melaksanakan pembangunannya sesuai Perda No4 tahun 2021,” ucap Eni.

Sekretaris Diskominfo Jabar, Agi Agung Galuh Purwa mengatakan, penyusunan masterplan dilaksanakan melalui kegiatan Bimtek secara berkala.

“Bimtek telah dilaksanakan empat kali. Dibahasa mengenai analisis strategi, pembuatan buku, finalisasi peta jalan pembangunan dan finalisasi konfirmasi ulang program. Terakhir penandatanganan komitmen bersama,” tuturnya.

Staf Ahli Kementerian Kominfo, Harya Damar Widiaputra menyebut, sudah 24 Kabupatan/Kota di Jabar yang telah memiliki masterplan smart city.

Artinya sudah 80 persen memahami konsep pembangunan yang selaras dengan Jabar smart province.

“Tersisa tiga lagi di wilayah selatan Jabar. Diharapkan segera mengikuti. Kendalanya memang karena masalah keterjangkauan akses internet. Ini masih menjadi PR,” ungkapnya.

Dia mengapresiasi Jabar yang menjadi pilot project dalam pembangunan program tersebut. Jauh lebih menantang karena memiliki banyak kabupatan dan kotanya jika dibanding Yogyakarta.

BACA JUGA:

KPU Jabar Kedepankan Netralitas dalam Seleksi Anggota Komisioner KPUD

“Dengan selesainya dokumen dan ditandatangani bersama, dapat menjadi acuan dan pegangan hukum untuk berbagai inovasi smart province di Jabar. Saat ini dan di masa mendatang,” ujarnya.

Menurutnya, masterplan dapat diperbaharui jika dikemudian hari muncul kebutuhan atas inovasi baru. Bahkan jika diperlukan pembaruan dapat dilakukan secara berkala untuk menyesuaikan kondisi terkini.

(Bambang Fouristian)

Berita Terbaru

spot_img