CIAMIS,FOKUSJabar.id: Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Lakbok Kabupaten Ciamis Jawa Barat menarik sumbangan hingga Ratusan juta rupiah.
Penarikan tersebut dengan dalih infaq. Pasalnya penarikan tersebut untuk membangun tempat ibadah (Masjid).
BACA JUGA:
Kodim 0613/Ciamis Pamerkan Alutsista untuk Warga
Sebelumnya, pihak wali murid kelas X dikumpulkan untuk mengadakan rapat bersama komite dan pihak sekolah untuk menentukan besaran infaq yang diperlukan.
Nominal angka yang sudah ditetapkan sebesar Rp 525.000, Rp 500.000 dan Rp 475.000. Di dalam rapat itu pihak wali murid diminta untuk memilih kategori yang akan di infaqan.
Wali murid (MS) yang merupakan pekerja bangunan merasa keberatan, lantaran penarikan tersebut dinilai sangat membebani.
BACA JUGA:
Ditengah Panasnya Terik Matahari, Ratusan Masyarakat Dewasari Ciamis Laksanakan Istisqa
Terlebih, ia juga harus mengeluarkan biaya untuk membeli seragam anaknya sebesar Rp 450.000.
Kemudian, MS memilih infaq paling rendah sebesar Rp 475.000. Dia mengatakan, nominal tersebut tidak bisa di tawar.
“karena sudah di tentukan dari sana nya (pihak sekolah)” Ujarnya beberapa hari lalu di kediamanya.
Kata MS, penarikan tersebut pihak sekolah memberikan waktu hingga dua bulan harus lunas.
“Kalau biaya untuk seragam satu bulan harus sudah lunas” Kata MS.
Ia berharap, penarikan tersebut bisa diringankan lagi, karena mengingat pihak wali murid banyak orang yang tidak mampu.
Humas SMAN 1 Lakbok, Mustangin membenarkan penarikan tersebut untuk membangun mesjid. Menurutnya, penarikan tersebut dibolehkan di dalam undang-undang Komite.
Dia menyebutkan, alasan membangun mesjid lantaran mayoritas di SMAN 1 Lakbok 99 persen muslim.
“Kalau kita tidak menarik sumbangan ke wali murid, terus dana nya dari mana?”.
“Dari pemerintah engga ada dari dana BOS dan BOPD juga engga ada dana nya” Katanya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Menurutnya, pembangunan mesjid mangkrak sekitar 4 tahun, oleh karena itu dirinya meminta sumbangan kepada wali murid.
Dia mengklaim, keperluan untuk menuju pembangunan selasai 100 persen memerlukan anggaran sekitar Rp 400 jutaan.
“Kalau mau bangunan selsai, nilai sumbangannya sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 jutaan persiswa baru selsai” ucapnya.
Sejauh ini kata dia, pihaknya sudah berupaya mencari sumbangan kepada alumni sekolah tersebut, dan berhasil mendapatkan sebesar Rp 70 juta.
(Sajidin/Anthika Asmara)